Lebih lanjut, revitalisasi Museum Nasional Indonesia tidak hanya memulihkan dari segi fisik, melainkan juga transformasi konseptual.
Indonesian Heritage Agency (IHA) selaku lembaga yang mengelola 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia, termasuk MNI, menerapkan konsep Reimajinasi Warisan Budaya yang terdiri dari tiga pilar utama, yakni Reprogramming, Redesigning, dan Reinvigorating.
BACA JUGA:
Konsep ini membawa visi baru dalam peran museum sebagai penjaga warisan budaya yang interaktif dan dinamis.
Dengan dibarengi beragam program baru, Museum Nasional Indonesia akan menjadi lebih dari sekadar ruang pameran, melainkan pusat interaksi sosial dan edukasi bagi masyarakat.
“Kami tidak hanya memperbaiki fisik bangunan dan menyelamatkan koleksi, tetapi juga melakukan reimajinasi terhadap bagaimana museum ini dapat berperan lebih besar bagi masyarakat," kata Plt Kepala IHA Ahmad Mahendra di Jakarta, 17 September 2024.
Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi menambahkan, peristiwa kebakaran tahun lalu menjadi titik balik dari pihaknya untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia.
BACA JUGA:
"Revitalisasi ini adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan Museum Nasiona Indonesial tetap menjadi ruang yang relevan dan inspiratif bagi generasi mendatang.”
Bersama dengan dibukanya kembali Museum Nasional Indonesia, IHA memperkenalkan empat program utama yang dirancang khusus untuk mengajak pengunjung terlibat lebih dekat dengan sejarah dan budaya Indonesia.
Pertama, penyajian wajah baru tata pamer koleksi Museum Nasional Indonesia dapat dinikmati seperti di Taman Arca, Rotunda, hingga Ruang Kertarajasa.
BACA JUGA:
Kedua, pembaharuan teknologi dan penyajian narasi pada ruang ImersifA juga dapat dinikmati publik.
Pameran “Perjalanan Upaya Pemulihan Pasca Kebakaran” akan menilik kembali seluruh rekam jejak Museum Nasional Indonesia menghadapi kebakaran yang terjadi tahun lalu.
Terakhir adalah Pameran Repatriasi yang akan menampilkan lebih dari 300 koleksi terpilih yang telah kembali ke Indonesia sebagai bagian dari upaya repatriasi artefak budaya dari berbagai negara.
Dengan keempat program ini, Museum Nasional Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk memberikan pengalaman edukatif yang lebih mendalam, tetapi juga menciptakan ruang yang menginspirasi dialog lintas budaya dan keterlibatan sosial. (zahro)