Cara Pendekatan Psikologis Terhadap Anak yang Jadi Korban Pelecehan Seksual: Lakukan dengan Kehati-hatian

Sabtu 07-09-2024,17:36 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Dimas Satriyo

Melaporkan kejadian perkosaan kepada pihak berwajib adalah langkah penting dalam memberikan keadilan kepada anak dan menghentikan pelaku agar tidak melakukan hal serupa kepada korban lainnya. Laporan ini biasanya bisa dilakukan oleh orang tua, wali, atau pihak yang bertanggung jawab atas anak.

Setelah laporan diajukan, proses hukum akan dimulai. Sangat penting untuk memastikan bahwa selama proses hukum, hak-hak anak terlindungi, dan anak tidak perlu mengalami trauma tambahan akibat proses tersebut.

Lembaga perlindungan anak dan pengacara yang berpengalaman dalam kasus kekerasan seksual dapat membantu memastikan hal ini.

5. Lindungi Identitas Anak

Melindungi identitas anak sangat penting dalam kasus perkosaan. Anak-anak yang menjadi korban perkosaan berisiko mengalami stigma sosial yang dapat memperburuk trauma mereka. Oleh karena itu, pastikan identitas anak dirahasiakan dan tidak dipublikasikan oleh media atau pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Menjaga privasi anak adalah bagian dari langkah perlindungan psikologis agar anak tidak merasa dipermalukan atau dicap negatif oleh lingkungan sekitarnya.

6. Beri Edukasi Mengenai Hak Anak

Ajarkan anak mengenai hak-haknya, termasuk hak untuk merasa aman, hak untuk mendapatkan perlindungan, dan hak untuk berbicara. Edukasi mengenai kekerasan seksual dan bagaimana melaporkannya juga penting agar anak memahami bahwa mereka tidak bersalah dan berhak untuk mendapatkan keadilan.

Berikan informasi dengan cara yang mudah dipahami sesuai dengan usia dan kemampuan anak agar mereka tidak merasa bingung atau tertekan.

7. Lakukan Pendampingan Jangka Panjang

Proses pemulihan bagi anak korban perkosaan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Diperlukan pendampingan jangka panjang baik dari sisi medis, psikologis, maupun hukum.

Lakukan evaluasi berkala terhadap kondisi mental dan emosional anak, serta pastikan mereka memiliki akses ke terapi jika diperlukan.

Selain itu, terus dorong anak untuk membangun kembali kepercayaan dirinya dan menjalani kehidupan yang normal. Pendekatan yang konsisten dan penuh kasih sayang akan membantu anak melewati masa-masa sulit dan kembali meraih masa depan yang cerah.

8. Ajak Anak Kembali ke Rutinitas Sehari-hari

Setelah mendapatkan perawatan medis dan psikologis, penting bagi anak untuk secara perlahan kembali ke rutinitas normal, seperti sekolah atau kegiatan bermain.

Namun, pastikan bahwa lingkungan yang mereka hadapi tidak membuat mereka merasa tertekan atau mengingat kembali trauma yang dialami.

Kategori :