5. Endometriosis
Endometriosis, yaitu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker ovarium. Wanita dengan endometriosis memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan jenis kanker ovarium tertentu.
6. Gaya Hidup dan Faktor Lingkungan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor gaya hidup, seperti obesitas dan diet tinggi lemak, mungkin berkontribusi pada risiko kanker ovarium. Selain itu, paparan bahan kimia tertentu di lingkungan, seperti bedak yang mengandung asbes, telah dikaitkan dengan risiko yang meningkat, meskipun temuan ini masih kontroversial.
7. Riwayat Kanker Pribadi
Wanita yang pernah mengidap kanker payudara, kanker rahim, atau kanker kolorektal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker ovarium. Ini mungkin terkait dengan faktor genetik yang mendasarinya atau faktor risiko lain yang sama.
8. Faktor Fertilitas
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan kesuburan dalam jangka panjang tanpa kehamilan yang berhasil dapat sedikit meningkatkan risiko kanker ovarium. Namun, ini masih menjadi area penelitian yang terus berkembang.
Kesimpulan
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, mengetahui faktor-faktor risiko dapat membantu dalam pengambilan keputusan kesehatan yang lebih baik dan deteksi dini.
Wanita yang memiliki faktor risiko tinggi, terutama mereka dengan riwayat keluarga kanker, disarankan untuk melakukan konsultasi rutin dengan dokter dan mempertimbangkan pemeriksaan genetik untuk mengetahui mutasi gen yang berisiko.
Deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan menurunkan angka kematian akibat kanker ovarium.