Simak Bund! Rekomendasi Jajanan Sehat dan Aman untuk Anak Sekolah Versi BPOM

Sabtu 31-08-2024,16:00 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merekomendasikan agar orang tua mengajarkan anak cara memilih jajanan di sekolah yang aman.

Jajanan anak sekolah yang aman dikonsumsi harus bebas dari berbagai cemaran, mulai dari cemaran biologis, cemaran kimia, dan cemaran fisik.

Untuk itu, anak perlu diajarkan cara mengenali dan memilih pangan yang aman.

"Pilih pangan yang bersih, telah dimasak, tidak bau tengik, dan tidak berbau asam. Sebaiknya membeli pangan di tempat yang bersih dan dari penjual yang sehat dan bersih. Pilih pangan yang dipajang, disimpan, dan disajikan dengan baik," kata Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Elin Herlina kepada Radarpena.co.id, 28 Agustus 2024.

Kemudian, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan peralatan menggunakan sabun dan air mengalir untuk menghindari cemaran bakteri atau bahan berbahaya. Ia pun tak meninggalkan slogan BPOM 'CEK KLIK' sebelum membeli makanan olahan dalam kemasan.

BACA JUGA:

"Pastikan kemasan dalam kondisi baik, baca informasi pada Label dengan seksama, pastikan produk memiliki Izin edar (P-IRT/MD/ML), pastikan produk pangan tidak melewati masa Kedaluwarsa," paparnya.

Sedangkan pada makanan siap saji yang tidak memiliki label, ia menyarankan agar memilih penampakan yang normal dan kemasan dalam kondisi baik. Pada makanan kemasan sendiri terdapat label gizi yang menginformasikan kandungan, seperti energi, lemak, protein, karbohidrat, gula, serta garam.

"Pastikan asupan gizi yang diperoleh dari konsumsi pangan olahan tersebut sesuai dengan kebutuhan anak," tuturnya.

Ia juga menyarankan agar menghindari makanan dan minuman yang berwarna mencolok, rasa yang terlalu asin, manis, asam, dan atau aroma yang tengik. Begitu pula dengan makanan cepat saji (fast food) karena apabila berlebihan dapat mencetus kegemukan dan obesitas.

"Contoh pangan cepat saji, antara lain kentang goreng, burger, ayam goreng tepung, pizza. Biasanya makanan ini tinggi garam dan lemak serta rendah serat," ungkapnya.

Makanan ringan juga tidak dianjurkan karena biasanya rendah serat dan mengandung tinggi garam, tetapi nilai gizi rendah. Sebaliknya, Elin menyarankan agar orang tua memberikan anak makanan berserat yang bersumber dari sayur dan buah.

BACA JUGA:

Makanan tinggi serat ini mudah sekali ditemukan pada makanan Indonesia, mulai dari rujak, gado-gado, karedok, urap, hingga pecel.

Terakhir, ia menyarankan agar anak diajarkan memilih makanan dan minuman dengan melihat batasan kandungan gula, garam, dan lemak.

Kategori :