JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Bos pendiri aplikasi Telegram dan CEO Telegram Pavel Durov yang kini sedang menghebohkan dunia maya.
Pasalnya sosok pendiri Telegram tersebut baru saja ditangkap oleh kepolisian saat tiba di Bandara Bourget, Prancis pada 24 Agustus 2024.
Telegram didirikan oleh Pavel Durov dan saudaranya Nikolai Durov pada tahun 2013.
Pavel Durov resmi ditahan usai tiba di area pribadinya berdasarkan surat perintah terkait aplikasi Telegram.
Namun hingga kini belum ada alasan yang spesifik mengenai penangkapan bos Telegram tersebut.
Pria 39 tahun itu merupakan salah satu dari lima aplikasi yang paling banyak di unduh di dunia yang kini memiliki sekitar 950 juta pengguna aktif menurut situs web resminya.
BACA JUGA:
- Breaking News! CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap saat Mendarat di Prancis, Ini Alasannya
- CEO Microsoft Tegaskan Siap Berinvestasi Lebih dari Rp14 Triliun di Indonesia
Dilansir dari Forbes Real Time Billionaires pada 25 Agustus 2024, CEO Telegram Pavel Durov yang merupakan orang terkaya ke 120 di dunia dengan total harta kekayaan sebesar US$15,5 miliar atau jika dirupiahkan sebesar Rp241,08 triliun.
Aplikasi Telegram merupakan jenis aplikasi yang bisa digunakan secara gratis kini bersaing dengan aplikasi Whatsapp dan juga Facebook.
Pavel Durov resmi menjadi warga negara Prancis pada bulan Agustus 2021. Lalu pria 38 tahun tersebut pindah sendiri dan Telegram ke Dubai pada tahun 2017, dan menurut media Prancis ia juga telah menerima kewarganegaraan Uni Emirat Arab.
Pada 2020 kekayaan Pavel Durov meloncak drastis dari US$3,4 miliar pada 2021 kekayaannya menjadi US$17,2 miliar.
Dilansir dari Wikipedia, Pavel Durov lahir di Leningrad, RSFS, Uni Soviet pada 10 Oktober 1984 yang merupakan wirausahawan Rusia yang dikenal sebagai pendiri situs jejaring sosial VK dan aplikasi perpesanan Telegram.
Sejak tidak lagi menjabat sebagai CEO VK pada tahun 2014, Pavel Durov bersama kakak laki-lakinya, Nikolay, mengasingkan diri dengan pergi keliling dunia sebagai warga negara Saint Kitts dan Nevis.
Pavel Durov juga sering disebut sebagai "Mark Zuckerberg-nya Rusia" karena inovasi dan pengaruhnya yang signifikan dalam dunia teknologi.