JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa sebanyak 1,27 juta orang meninggal akibat antimikrobia resistensi (AMR) atau resisten antibiotik.
Hal ini disebabkan oleh konsumsi obat antibiotik yang sembarangan, tanpa menggunakan resep dokter.
Apabila hal ini tidak ditangani dengan baik, Dante mengatakan, "Maka nanti 2050 angka kematian di seluruh dunia jadi 10 juta orang."
Dampak AMR dari sisi ekonomi sendiri juga memberatkan pembiayaan kesehatan.
"Bayangkan 30% bisa dihemat. Kita sudah punya dua proyek rumah sakit yang melakukan penggunaan antibiotik secara rasional dan kita evaluasi, ternyata benar angka budget-nya turun 30%," tutur Dante setelah membuka Peluncuran Strategi Nasional pengendalian Resistensi Antimikrobia Sektor Kesehatan di Jakarta, 19 Agustus 2024.
BACA JUGA:
- Nyaris Buta Usai Konsumsi 6 Jenis Obat, Remaja SMP di Palembang Diduga Menjadi Korban Malpraktik Bidan
- Obat Aborsi Beredar Bebas di Pasaran Indonesia, Ini Reaksi IDI
Oleh karena itu, ia menilai bahwa permasalahan ini menjadi perhatian global yang harus segera ditangani untuk mencapai penggunaan antibiotik lebih rasional.
Bersama dengan itu, Kementerian Kesehatan meluncurkan Strategi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikrobia Sektor Kesehatan Tahun 2025-2029 dan mengundang perwakilan lintas sektor untuk mendiskusikan terkait hal ini.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya menjelaskan, penyusunan strategi nasional ini mengadopsi kebijakan WHO terkait dengan People Centred Approach to Addressing AMR in Human Health.
"Ini isinya adalah mengenai 14 intervensi utama terkait dengan People-centred approach to addressing AMR in Human Health dan strategi nasional ini akan dipergunakan sebagai bahan masukan untuk menyusun rencana aksi nasional pengendalian AMR lintas sektor pada tahun 2025-2029," paparnya.(zahro)