Sejarah dan Filosofi Lomba Panjat Pinang, Lomba Tradisional Warisan Kolonial Belanda

Sabtu 17-08-2024,15:20 WIB
Reporter : Verly
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sering hadir dalam lomba 17 Agustus, ternyata ada lomba panjat pinang memiliki sejarah dan filosofinya lho. Penasaran?

Setiap tanggal 17 Agustus, untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia, selalu ada diadakan lomba.

Adapun lomba yang disajikan kepada masyarakat pada masing-masing daerah berbeda. Namun beberapa lomba selalu dihadirkan secara turun temurun dan menjadi sebuah tradisi yakni Panjat Pinang.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Lomba 17 Agustus yang Baik bagi Kesehatan

BACA JUGA:Bukan Sekedar Hiburan, Ternyata Lomba Balap Karung Punya Manfaat untuk Kesehatan

Peserta yang mengikuti lomba panjat pinang, harus bekerja keras untuk mendapatkan hadiah yang sudah diletakan diatas. Karena, dalam lomba panjat pinang ini, pohon pinang yang sudah dikupas dan ditanamkan lalu diberi pelumas seperti oli. Sehingga harus membutuhkan tim yang kuat untuk menahan beban dan tim yang pandai memanjat dalam keadaan licin.

Saking tidak pernah absen dalam suatu lomba 17-an, panjat pinang sudah masuk lomba tradisional yang sangat popular dan unik.

Diketahui bahwa panjat pinang merupakan warisan budaya dari jaman penjajahan kolonial Belanda. Pada masa penjajahan, panjat pinang selalu diadakan oleh orang Belanda apabila sedang mengadakan acara-acara penting atau besar, seperti hajatan, pernikahan, kenaikan jabatan, dan lain sebagainya.

Kemudian yang menjadi peserta dalam panjat pinang tersebut adalah orang-orang pribumi yang disaksikan langsung oleh para orang Belanda sebagai hiburan.

Lantas bagaimana sejarah dan filosofi dari lomba panjat pinang yang merupakan warisan dari kolonial Belanda dan masih eksis hingga masa sekarang ini?

Sejarah Panjat Pinang

Melansir dari berbagai sumber bahwa lomba panjat pinang sudah ada sejak jaman Indonesia masih dijajah oleh Belanda terutama pada tahun 1930-an.

Saat itu lomba panjat pinang hanya diperlombakan pada perayaan - perayaan khusus seperti, pesta pernikahan, kenaikan jabatan, hingga pesta ulang tahun.

Dalam sejarahnya pada zaman penjajahan Belanda, panjat pinang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memperingati Koninginnedag atau hari ratu. 

Momen perayaan ini digelar setiap tanggal 31 Agustus sebagai peringatan kelahiran ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

Kategori :