Nyesek dan Pilu! Bayi Kembar Baru Lahir di Gaza Tewas di Bom Israel Kala Sang Ayah Sedang Ambil Akta Kelahiran

Sabtu 17-08-2024,09:30 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kisah pilu dan sedih kembali menyelimuti salah satu warga Gaza, yang bernama Mohammad Abu Al Qumsan, ia harus kehilangan bayi kembarnya. Menurut informasi, Mohammad Abu Al Qumsan meninggalkan dua bayi kembar dan istrinya di apartemen untuk mengambil akta kelahiran.

Namun, dirinya mendapat kabar bahwa anak dan istrinya itu tewas akibat serangan udara yang dilepaskan Israel. Bayi kembar yang baru lahir tersebut diberi nama Asser (anak laki-laki) dan Ayssel (anak perempuan). 

Mereka baru berusia empat hari ketika Ayah mereka, Mohammed Abu al-Qumsan, pergi untuk membuat akta kelahiran mereka. Saat pergi, Abu al-Qumsan mendapat telpon dari sang tetangga dan mengabarkan bahwa rumah mereka yang berada di daerah Deir al Balah telah dibom.

Serangan itu nyatanya tidak hanya menewaskan anak kembarnya. Istri serta nenek si kembar pun ikut mengembuskan napas terakhirnya.

BACA JUGA:

"Saya tidak tahu apa yang terjadi," ujarnya melansir dari laman BBC.

"Saya diberitahu bahwa itu adalah peluru yang menghantam rumah. Saya bahkan tidak punya waktu untuk merayakannya (kelahiran anak kembarnya)," lanjut Abu.

Menilik dari laman Reuters, Abu melambai-lambaikan dokumen anak kembarnya yang telah dilaminasi. Momen ini harusnya menandakan kegembiraan yang jarang terjadi di daerah Palestina yang sedang terkepung.

Seorang pria memeluk Abu sementara dirinya menangis di kamar jenazah tempat istri, anak, serta mertuanya dibawa.

"Istri saya sudah meninggal. Kedua bayi saya dan ibu mertua saya. Saya diberitahu bahwa itu adalah bom tank di apartemen tempat mereka berada, di rumah tempat kami mengungsi," ujar pria 31 tahun ini.

BACA JUGA:

Abu bersama dengan masyarakat lainnya menggendong bayi kembarnya yang telah terbungkus kain kafan. Ini adalah pemandangan yang biasa terlihat di pemukiman tersebut di mana telah ada ratusan ribu orang secara rutin berpindah untuk mencari perlindungan.

Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan sebanyak 115 bayi yang lahir di Gaza, langsung terbunuh selama serangan Israel. Menurut kantor berita AP, keluarga tersebut telah mengikuti perintah untuk mengevakuasi diri dari Kota Gaza pada minggu-minggu awal serangan Israel di Gaza.

Mereka mencari tempat berlindung di bagian tengah jalur tersebut, seperti yang diinstruksikan oleh tentara Israel.

Kategori :