JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pemerintah akan memberikan bonus sebesar Rp 250 juta kepada atlet yang tidak meraih medali pada Olimpiade Paris 2024.
Perwakilan atlet dan pelatih diserahkan bonus secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 15 Agustus pagi WIB.
Dalam pidatonya di depan kelompok atlet, Jokowi kembali menegaskan bonus spesifik yang akan diberikan kepada peraih medali emas dan perunggu, serta memberikan rincian lengkapnya. Selain itu, ia juga mengumumkan bonus bagi atlet yang tidak mendapatkan medali apa pun.
"Serta Rp250 juta untuk atlet yang tidak membawa pulang medali sebagai sebuah apresiasi dari pemerintah," tutur Joko Widodo
Atlet menembak Fathur Gustafian mendapat bonus simbolis bagi atlet yang tidak meraih medali, sedangkan pelatih senam Eva Butar Butar menjadi penerima bonus yang diperuntukkan bagi pelatih tanpa medali.
Joko Widodo mengungkapkan optimismenya bahwa bonus yang diberikan pemerintah akan dimanfaatkan secara efektif untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelatihan.
BACA JUGA:
- Peraih Medali Emas di Olimpiade 2024 Bakal Diarak di Jakarta pada 15 Agustus 2024, Dihujani Bonus Rp 6 Miliar
- Segini Bonus yang Bakal Diterima Rizky dan Veddriq Usai Raih Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
"Bonus ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memotivasi, meningkatkan prestasi, dan kemudian kembali mengharumkan nama bangsa dan negara di gelanggang dunia," ujarnya
Rp 6 Miliar diberikan kepada Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo, peraih medali emas penerima bonus terbesar.
Pada kategori angkat besi 73 kilogram, Rizki mendapatkan medali emas, sedangkan Veddriq mendapatkan medali emas pada cabang panjat cepat putra yang baru diperkenalkan di Olimpiade.
Sementara Gregoria Mariska Tunjung, peraih medali perunggu bulu tangkis tunggal putri, mendapat bonus Rp 1,65 miliar.
Kemenangan Indonesia meraih dua medali emas di Paris mencerminkan prestasi mereka sebelumnya di Olimpiade Barcelona 1992.
Hingga saat ini, meraih dua medali emas dalam satu Olimpiade tetap menjadi prestasi paling luar biasa bagi Indonesia dalam sejarah panjang partisipasi mereka dalam ajang empat tahunan ini.
(Dimas Rafi).