Deretan Makanan untuk Kestabilan Mental Jauh Lebih Baik, Apa Saja?

Rabu 31-07-2024,13:42 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebagian besar nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan ootak dan usus ada pada makanan. Ahli gizi merekomendasikan untuk menyesuaikan diet dengan kebutuhan kesehatan mental masing-masing individu. 

Sebagaimana dikutip dari penelitian The American Journal of Clinical Nutrition edisi Januari 2014, yang ditulis Harvard Edu, menunjukan bahwa orang yang makan makanan diet tradisional memiliki tingkat depresi kurang 35% dari orang yang tak melakukanya.

Diet tradisional yang dimaksud merupakan memakan sayuran, ikan, seafood dan makanan sedikit mengandung gula. Mengurangi konsumsi masakan olahan dan gula bisa mengurangi tingkat risiko stres Anda. 

Studi sebagaimana dilansir dari www.health.usnews.com menjelaskan bahwa di tahun 2013, risiko depresi menurun 25 sampai 35% pada orang-orang yang makan sayuran, buah, sereal dan ikan.

BACA JUGA:

Sayuran dan buah-buahan yang memiliki kandungan vitamin dan mineral lebih tinggi ketimbang makanan olahan, disinyalir memiliki dampak baik bagi kondisi kesehatan mental Anda.

Makanan yang kita konsumsi dapat mempengaruhi pelepasan neurotransmiter di otak, yang memainkan peran penting dalam regulasi suasana hati. Beberapa contoh makanan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental atau mood meliputi:

Kafein dan gula


Ilustrasi Kopi --Disway

Konsumsi berlebihan kafein dan gula dapat memicu lonjakan energi singkat yang diikuti oleh penurunan mood. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak.

Cokelat hitam

Cokelat hitam atau dark chocolate, juga termasuk jenis makanan yang baik untuk menjaga kesehatan mental. Kandungan flavonoid di dalamnya, dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan suasana hati. Namun, konsumsinya harus dalam batas wajar.

Sayuran hijau


Ilustrasi sayuran hijau--freepik.com

Sayuran hijau, seperti bayam dan kale, mengandung asam folat yang membantu meningkatkan produksi neurotransmiter seperti serotonin. Folat juga berperan dalam mengurangi risiko depresi.

Kategori :