JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Di era digital ini, media sosial bagaikan etalase diri, tempat memamerkan berbagai pencapaian, termasuk dalam hal olahraga. Salah satu platform yang digandrungi para pecinta keringat adalah Strava. Di platform ini, mereka bisa melacak dan membagikan jarak tempuh fantastis, waktu tempuh yang bikin ngelus dada, dan statistik keren lainnya saat beraktivitas fisik.
Namun, di balik gemerlapnya dunia Strava, muncul fenomena baru yang bikin geleng-geleng kepala: Joki Strava. Ya, ada orang-orang yang menawarkan jasa untuk memalsukan data olahraga di akun Strava pengguna. Gila kan? Bayangkan, ada yang rela menipu diri sendiri dan orang lain demi pengakuan di media sosial.
Apa yang mendorong orang-orang menggunakan Joki Strava? Jawabannya satu: FOMO, alias Fear of Missing Out. Generasi kekinian ini haus akan pengakuan dan ingin terlihat keren di mata followers. Bagi mereka, penting banget untuk tampil aktif di media sosial, meskipun kenyataannya jarang keringat.
Mirisnya, demi pencitraan semata, mereka rela mengorbankan kejujuran dan sportifitas dalam olahraga. Joki Strava menjadi solusi instan untuk mendapatkan likes dan komentar kagum dari followers.
BACA JUGA:Jarang Ada yang Tahu, Berikut Rekomendasi HP Murah Brand Lokal dengan Spek Dewa!
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Saldo DANA Rp50.000 Gratis Hari Ini: Mudah dan Cepat!
Gimana sih cara kerja Joki Strava ini?
Bayangkan, ada orang yang siap sedia menggantikan kamu berolahraga, entah itu lari, bersepeda, berenang, atau bahkan mendaki gunung. Mereka akan merekam aktivitas fisik mereka dan mengupload datanya ke akun Strava kamu. Voila! Jadilah kamu atlet Strava dadakan dengan pencapaian yang bikin iri followers.
Lalu, berapa sih biaya Joki Strava ini?
Tergantung jenis olahraganya, harga joki bisa bervariasi. Untuk lari, misalnya, harga per kilometer bisa berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000. Semakin jauh jarak tempuh dan sulit medannya, semakin mahal pula biayanya.
Gimana nih, kamu tertarik coba Joki Strava?
Sebelum kamu tergoda gimmick semata ini, coba deh tanyain diri sendiri: Apa sih yang sebenarnya kamu cari? Pengakuan dari orang lain, atau kesehatan dan kebugaran diri sendiri?
Olahraga itu bukan buat pamer di media sosial. Olahraga seharusnya jadi ajang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, bukan buat menipu diri sendiri dan orang lain.