Laa taghdob walakal Jannah.
Artinya: “Janganlah kamu suka marah, maka bagimu surga.” (HR Ath-Thabrani)
41. Hadis tentang Rasa Ragu
دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيْبُكَDa’maa yariibuka ila maa yariibuka.
Artinya: “Tinggalkan apa yang engkau ragukan dan kerjakan apa yang engkau tidak ragu.” (HR. Tirmidzi dan An Nasa’i, dan Tirmidzi mengatakan: hadis hasan shahih)
42. Hadis tentang Memilih Teman الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُArrajulu ‘ala diini khalilii fal yandzhur ahadukum man yukhalil.
Artinya: “Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.” (Hadis hasan, diriwayatkan oleh Tirmiżi)
43. Hadis tentang Berharap
اِنَّ لَكَ مَا احْتَسَبْتَInnalaka mah-tasabta!
Artinya: “Sungguh bagimu apa yang engkau harapkan!” (Shahih: Muslim 663)
44. Hadis tentang Ilmu
قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِQayyidul ‘ilmaa bil kitabi.
Artinya: “Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)
45. Hadis tentang Silaturahmi dan Rezeki
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَليَصِلْ رَحِمَهُMan ahabba ayyubsatha lahu firrizqihi, wa anyunsa’ a lahu fii atsrihi fal yashil rahimahu.
Artinya: “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahim.” (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori)