Kasus Flu Burung Mengancam Indonesia, Ini Deretan Langkah Antisipasi yang Dilakukan Pemerintah

Selasa 25-06-2024,19:27 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Flu Burung mengancam Indonesia. Sejumlah negara di dunia telah mengumumkan temuan kasus-kasus flu burung atau Avian influenza (AI) dari berbagai varian.

Pemerintah Indonesia telah berpengalaman menghadapi wabah Avian Influenza H5N1 pada 2003 dan wabah baru akibat varian baru pada 2012.

Meski demikian, pemerintah tetap mewaspadai wabah flu burung varian baru yang mengancam Indonesia sewaktu-waktu.

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para pemangku kepentingan terus meningkatkan pengendalian dan penanggulangan Avian Influenza (AI).

BACA JUGA:

Dalam hal ini, pihaknya melakukan upaya perlindungan dari berbagai sisi demi mencegah masuknya dan menyebarnya AI di Indonesia.

Mulai dari mempersiapkan sumber daya manusia peternakan dan kesehatan hewan dalam mendeteksi dan menghadapi kejadian AI.

"Telah dilakukan beberapa seminar secara daring menghadirkan narasumber pakar AI untuk memberikan pengetahuan dan wawasan termutakhir terkait perkembangan kejadian AI di dunia dan di Indonesia," terang Direktur Kesehatan Hewan Dr. dr. Nuryani Zainuddin, M.Si menjawab pertanyaan radarpena.co.id, 19 Juni 2024.

Kemudian untuk menurunkan risiko masuknya virus AI dari negara lain ke Indonesia, dilakukan analisis risiko untuk memprediksi kemungkinan dampak negatif terhadap kejadian AI yang dapat terjadi akibat dari kegiatan pemasukan virus AI.

"Untuk mendeteksi varian-varian virus AI, termasuk kemungkinan sudah masuknya virus AI varian baru di Indonesia, dilakukan pemantauan terhadap sirkulasi virus AI di lapangan."

BACA JUGA:

Dalam hal ini, adalah tempat berkumpulnya unggas, seperti pasar dan sentra-sentra peternakan melalui program Influenza Virus Monitoring (IVM).

Sedangkan untuk mendeteksi adanya lonjakan kejadian AI di lapangan, Kementan juga bekerja sama dengan petugas peternakan dan kesehatan dinas.

Kerja sama ini untuk melakukan peningkatan surveilans dan pelaporan jika menemukan tanda klinis AI melalui sistem informasi kesehatan hewan nasional yang telah terintegrasi.

Dengan begitu, kejadian AI di lapangan dapat langsung diketahui secara simultan oleh stakeholder terkait.

Kategori :