JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Beredar video viral perundungan yang dialami seorang siswa SMP difabel fisik yang diduga dilakukan oleh kakak kelasnya di SMP Negeri 4 Makassar, terjadi sekitar satu bulan lalu. Dalam video yang beredar di media sosial sekitar 11 detik itu terlihat siswa difabel mendapatkan tindakan bullying.
Selain dirundung secara verbal, korban juga dibully oleh kakak kelasnya secara fisik. Insiden itu terjadi pada bulan Mei 2024 lalu. Dalam video yang beredar, korban ditendang di bagian kepala oleh teman sekolahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim di Makassar mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada mencari solusi terbaik yang bisa diterima semua pihak terkait atas kasus perundungan yang viral di media sosial tersebut.
"Saat ini kita sedang mencari solusi terbaik dengan mencoba pendekatan persuasif. Baik kepada keluarga korban, pihak sekolah dan pelaku perundangan itu," ujarnya.
BACA JUGA:
- Rayakan Momen Berbagi di Idul Adha 1445 H, Bank Mandiri Salurkan Daging Kurban ke Masyarakat
- Puncak Kemarau Juli-Agustus 2024, Wasaoada Kasus DBD Diprediksi Bakal Meningkat Tajam
Muhyiddin mengatakan pelaku perundungan masih harus diberikan pembinaan dan pendidikan di sekolah karena usianya yang masih sangat muda.
Ia pun berharap pelaku yang sudah mengakui kesalahannya bisa belajar dengan baik dan tidak melakukan perbuatan serupa di kemudian hari dan bisa menghargai setiap perbedaan.
Dalam video berdurasi 11 detik yang beredar di media sosial, korban yang memiliki keterbatasan fisik mendapat tindakan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Korban tak hanya dirundung secara verbal tapi juga fisik.
"Kami bergerak cepat dengan memanggil semua pihak terkait membicarakan duduk perkara persoalan tersebut. Termasuk juga melibatkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sulsel," katanya.
Ia juga akan menelusuri oknum-oknum yang menyebarluaskan video tersebut hingga viral di media sosial. Apalagi kejadian ini, kata Muhyiddin sudah terjadi sebulan lalu.
"Pengalaman-pengalaman kita di pendidikan kemarin banyak anak-anak kita yang diperalat oleh oknum tertentu untuk konten di TikTok, makanya ini juga harus kita telusuri," terang dia.
Meski begitu, Muhyiddin tidak ingin menuduh siapapun. Pihaknya berharap oknum yang tidak bertanggung jawab ini nantinya ikut diperiksa oleh pihak kepolisian mengingat kasus ini sudah dilapor ke Unit PPA Polrestabes Makassar.
"Tentu harapan kami oknum (yang memviralkan) ini siapa, perlu juga dipanggil," tegasnya.
BACA JUGA:
- Daftar Lengkap Harga Tiket Masuk Kebun Raya Bogor saat Libur Hari Raya Idul Adha
- Begini Respons Anies Baswedan Usai Dikabarkan Bakal Duet dengan Sandiaga Uno
Yang jelas pihaknya saat ini tengah melakukan komunikasi baik kepada pihak korban maupun terduga pelaku untuk sama-sama mencari solusi usai kasus ini viral di media sosial.