Menurut jumhur ulama, dikutip dari buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, Allah SWT mengganti penyembelihan Nabi Ismail dengan seekor kambing besar berwarna hitam matanya dan bertanduk besar.
Kata Ibnu Abbas RA, kambing tebusan tersebut berasal dari surga lalu diturunkan kepada Ibrahim AS dari Gunung Tsabir. Ialah juga kambing yang pernah dikurbankan Habil, putra Nabi Adam, AS, dan diterima oleh Allah SWT.
Selanjutnya, Ibrahim AS menyembelih kambing tersebut di Mina. Lainnya menyebut Nabi Ibrahim kemudian menyembelih kambing itu di Maqam Ibrahim. Wallahu a'lam.
Dalil tentang Pelaksanaan Ibadah Kurban
Pelaksanaan Idul Adha bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya dan di hari raya ini identik dengan penyembelihan hewan kurban.
Ibadah kurban telah disyariatkan Allah SWT melalui Surat Al-Kautsar ayat 2. Dia berfirman:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - 2
Artinya: "Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)!"
Sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Aisyah RA juga menyebut bahwa penyembelihan hewan kurban menjadi amalan utama di Hari Raya Idul Adha. Meski demikian, jumhur ulama sepakat hukum berkurban adalah sunnah muakkad.
BACA JUGA:Tips Menghilangkan Aroma Menyengat Daging Kambing Sebelum Diolah Ala Devina Hermawan
Makna Idul Adha yang Sering Disebut Hari Raya Kurban
Dilansir situs Kementerian Agama Buleleng, Idul Adha kerap disebut Hari Raya Kurban lantaran di hari tersebut dilaksanakan penyembelihan hewan kurban.
Idul Adha sendiri berasal dari kata bahasa Arab; "idul" dan "adha". "Idul" atau id diambil dari kata "ada yaudu" yang berarti kembali. Dan "adha" diambil dari kata "udhiyah" yang artinya kurban. Sehingga Idul Adha disebut juga dengan hari raya penyembelihan kurban.
Selain itu, Idul Adha juga sering disebut dengan Lebaran Haji lantaran hari raya tersebut bertepatan dengan musim dilaksanakannya ibadah haji.