Viral! Mualaf dari Papua Bawa Hewan untuk Kurban Tapi Salah Karena Belum Memahami

Viral! Mualaf dari Papua Bawa Hewan untuk Kurban Tapi Salah Karena Belum Memahami

Momen mualaf asal Papua bawa seekor babi untuk kurban Idul Adha.--instagram.com/@folkshitt

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Beredar video viral di media sosial seorang ustad yang menjadi guru di Papua menjadi heboh dan viral di media sosial setelah menerima kiriman hewan kurban dari seorang mualaf

Yang membuat video ini menarik perhatian adalah karena hewan kurban yang dikirim bukan kambing atau sapi, melainkan seekor babi.

Disebutkan pria tersebut adalah seorang mualaf yang hendak berniat mengurbankan babinya di momen Idul Adha. Namun, aksi mualaf tersebut membuat sang ustaz garuk-garuk dagu.

Tak hanya itu aksi mualaf itu menyita perhatian dan menjadi perbincangan warganet. Meski begitu, banyak warganet yang memberikan reaksi respect terhadap usaha mualaf tersebut.

BACA JUGA:

Dalam unggahan yang dibagikan di akun TikTok @hinata.shoyo1441, terlihat seorang pria mengantar babi yang ditaruh di bagian belakang mobil pikap.

Ustaz di masjid hanya tersenyum dan mengucap syukur saat melihat babi yang diantar. Perekam video bertanya apakah babi tersebut untuk kurban haji, dan ustaz menjawab dengan “siap.”

Meskipun mualaf di Papua ini mungkin belum sepenuhnya memahami syarat dan jenis hewan yang bisa dikurbankan karena baru masuk Islam, banyak warganet memberikan apresiasi atas niat baiknya. 

Beberapa komentar positif mengatakan bahwa meski bentuknya berbeda, yang penting adalah niatnya. Ada yang menyebut harga babi di daerah pegunungan mahal, sehingga tindakan ini menunjukkan ketulusan hati.

BACA JUGA:

Namun, perlu diingat bahwa seluruh ulama telah sepakat bahwa berkurban hanya dibolehkan dengan hewan ternak seperti unta, sapi, domba, dan kambing. Babi, sapi liar, dan hewan lainnya tidak termasuk dalam kategori hewan kurban yang sah.

Meski akhirnya tidak bisa kurban karena hewan yang dibawa adalah babi, niat baiknya sudah sampai ke warganet. Warganet pun memaklumi dan menghargai niat baik mualaf ini.

"It's okay, namanya masih belajar," tulis seorang warganet maklum.

"Tapi niatnya baik," tulis yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: