JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter, media sosial ramai dengan teori konspirasi. Dari tuduhan keterlibatan AS dan Israel hingga penggunaan senjata laser dari luar angkasa, kami merangkum apa yang menyita imajinasi publik.
Apa yang Terjadi
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian ditemukan tewas pada hari Senin setelah helikopter mereka jatuh, diduga karena cuaca berkabut. Insiden ini membuat Iran kehilangan dua pemimpin penting di tengah ketegangan tinggi di Timur Tengah.
Iran sudah mulai menyelidiki kematian dua tokoh utamanya. Namun, penyebab pasti kecelakaan tersebut belum diumumkan.
Dalam beberapa jam setelah kabar kematian Raisi tersebar, berbagai spekulasi dan teori konspirasi mulai bermunculan, termasuk dugaan keterlibatan Israel dan Amerika Serikat serta penggunaan senjata laser canggih.
BACA JUGA:
- Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH-370
- Piramida Misterius di Bawah Es Antartika Memicu Teori Konspirasi Liar
Rinciannya
Kecelakaan terjadi di daerah pegunungan yang tiba-tiba diselimuti kabut tebal, menewaskan delapan orang di dalam helikopter Bell 212 itu.
Helikopter ini dibeli Iran di awal tahun 2000-an dan membawa Raisi, Amirabdollahian, gubernur provinsi Azerbaijan Timur, seorang ulama senior dari Tabriz, pejabat Garda Revolusi, dan tiga kru lainnya. Kantor berita IRNA milik negara telah mengonfirmasi detail ini.
Tuduhan pada Embargo AS
Pejabat Iran menyalahkan kecelakaan ini pada embargo AS terhadap pesawat dan suku cadangnya, yang sangat mempengaruhi perawatan dan keselamatan armada penerbangan Iran.
Mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut sanksi AS sebagai penyebab tidak langsung tragedi ini karena telah menghalangi Iran dari suku cadang dan pemeriksaan keselamatan yang diperlukan.
BACA JUGA:
- Apakah Alam Semesta adalah Simulasi Komputer? Sebuah Teori Konspirasi
- 6 Teori Konspirasi yang Berubah Jadi Fakta
Apakah Israel Terlibat?
Teori populer lainnya menduga bahwa agen intelijen Israel, Mossad, yang dikenal mampu melakukan operasi di dalam Iran, berada di balik kecelakaan ini. Teori ini didukung oleh operasi-operasi Israel sebelumnya yang menargetkan militer dan personel nuklir Iran.