"Penyebab munculnya masalah atau gangguan jiwa adalah multifaktor, yaitu faktor biologis, psikologis, dan sosial," jelas dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Jiwa dr. Marzoeki Mahdi Bogor.
Ia menjelaskan, gejala postpartum depression berlangsung selama minimal 2 minggu.
Adapun gejala yang biasanya muncul adalah sedih, murung, menangis, kehilangan semangat atau gairah hidup.
Kemudian mudah lelah, malas bergerak, gangguan pola makan dan tidur, menurunnya fokus, konsentrasi, dan memori.
Ibu yang mengalami postpartum depression juga mudah merasa bersalah, berdosa, atau tidak berguna sehingga muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan wawancara klinis yang terstruktur serta pemeriksaan psikologis.
Selain postpartum depression, gangguan emosional pada ibu baru melahirkan yang banyak dikenal yakni baby blues.
BACA JUGA:
- Kronologi dan Motif Aksi Sadis Polwan Briptu Fadhilatun Nikmah Bakar Briptu Rian Dwi Wicaksono di Mojokerto
- Anggota Polres Mojokerto Polwan Briptu FN Bakar Suaminya Briptu RDW hingga Tewas di Asrama Polisi Mojokerto
Gejala baby blues ini biasanya berlangsung paling lama 2 minggu setelah melahirkan.
"Baby blues dapat dicegah dengan cara mengatur pola hidup yang sehat, makan makanan yang alami dan bergizi, berolahraga rutin, tidur yang cukup," tambahnya.
Selain itu, sangat penting bagi ibu untuk memperoleh dukungan (support system) dari orang terdekat serta mempersiapkan kehamilan dan persalinan sebaik mungkin.
Mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi saat kehamilan dan persalinan menjadi salah satu cara mencegah terjadinya baby blues.
"Konsultasi dengan profesional kesehatan jiwa bila ditemukan ada tanda dan gejala stres agar segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat," tandasnya.(Annisa zahro)