TNI Pertebal Pengamanan Kejagung Buntut Jampidsus Dikuntit Densus 88 Polri, Ini Penjelasan Kapuspen TNI

Minggu 26-05-2024,21:25 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Puspom TNI mempertebal penjagaan Kejaksaan Agung (Kejagung) buntut Jampidsus Febrie Adriansyah dikuntit anggota Densus 88 antiteror Polri.

Terkait pengetatan pengamanan TNI di Kejagung, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar memberikan penjelasan.

Dia membantah pengamanan di Kejagung diperketat buntut Jampidsus Febrie Adriansyah dikuntit oleh Densus 88.

Gumilar mengatakan pengetatan keamanan merupakan hal yang biasa.

"Tidak ada kaitannya dengan kasus yang ramai dibicarakan. Pelaksanaan pengamanan yang dilakukan normal seperti biasanya, tidak ada yang istimewa," kata Gumilar kepada wartawan, Minggu, 26 Mei 2024.

Ia menjelaskan keberadaan polisi militer (POM) menjaga Gedung Kejaksaan Agung berikut beberapa pejabat Kejaksaan merupakan tindak lanjut dari MoU (memorandum of understanding)yang ditandatangani oleh kedua lembaga itu pada 6 April 2023.

BACA JUGA:

“Pengamanan Kejaksaan Agung oleh Polisi Militer TNI dilaksanakan dengan dasar Kejaksaan Agung dan TNI menandatangani MoU Nomor 4 Tahun 2023 dan MoU Nomor NK/6/IV/2023/TNI pada tanggal 6 April 2023,” ungkap Gumilar.

"Bantuan pengamanan sudah dilaksanakan jauh sebelumnya dalam rangka dukung giat gakkum (penegakan hukum) karena kita di sana ada JAM Pidmil," sambungnya.

Sebelumnya, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI dalam unggahannya pada akun resmi Instagramnya  menyebut pihaknya melakukan pengetatan keamanan usai Febrie dikuntit oleh Densus 88.

"Situasi keamanan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalami peningkatan pengawasan setelah adanya dugaan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88," kata Puspom TNI dalam akun Instagramnya, Minggu, 26 Mei 2024.

"Untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut, personel Polisi Militer TNI dikerahkan guna melakukan pengamanan khusus yang dipimpin oleh Lettu Pom Andri," sambungnya

"Langkah ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran dan ancaman yang dirasakan setelah kejadian tersebut," kelanjutannya.(Anisha)

 

Kategori :