Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Riwayat Pendidikan:
- SMP Negeri 2 Bandar Lampung
- SMA Negeri 3 Semarang
- Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
- Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A
Riwayat Pekerjaan:
- Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI)
- Narasumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI
- Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia
- Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI
- Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan
- Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia
- Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor
- Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
- Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI
- Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI
- Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI
- Research Associate, LPEM FEUI
- Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia
- Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN
- Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN
- Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS
- Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA
- Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia
Karir di Bank Dunia
Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Ia menggantikan Juan Jose Daboub, yang menyelesaikan empat tahun masa jabatannya pada 30 Juni, mengatur dan bertugas atas 74 negara di Amerika Selatan, Karibia, Asia Timur, dan Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pengunduran dirinya berdampak negatif pada situasi ekonomi di Indonesia, seperti stock exchange yang menurun sebesar 3,8%.
Nilai rupiah turun hampir 1% dibandingkan dolar.
Merupakan penurunan saham Indonesia yang paling tajam dalam 17 bulan.
Kejadian ini disebut sebagai "Indonesia’s loss, and the World’s gain (Kerugian Indonesia, dan keuntungan dunia)".
Beredar isu bahwa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain, terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie.
Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani terhadap penggelapan pajak dalam jumlah besar pada Bakrie Group, penolakan Sri Mulyani untuk mendukung kepentingan Bakrie terkait batu bara dengan menggunakan dana negara, dan penolakan Sri Mulyani untuk menyatakan bahwa semburan lumpur Sidoarjo, yang secara luas dipercaya disebabkan dari pengeboran oleh perusahaan Bakrie, adalah bencana alam.