JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam sebuah langkah yang dianggap bersejarah, Arab Saudi menggelar peragaan busana baju renang untuk pertama kalinya pada Jumat (17/5/2024).
Acara ini menjadi tonggak signifikan bagi negara yang kurang dari satu dekade lalu mewajibkan perempuan mengenakan jubah abaya yang menutupi tubuh sepenuhnya.
Digelar di tepi kolam renang St Regis Red Sea Resort, Ummahat Island, peragaan busana ini menampilkan koleksi desainer asal Maroko, Yasmina Qanzal.
Didominasi oleh setelan one-piece dengan nuansa merah, krem, dan biru, karya Qanzal memamerkan busana renang yang memperlihatkan bahu dan sebagian perut para model. Sebuah pemandangan yang jarang terjadi di negara konservatif seperti Arab Saudi.
BACA JUGA:
- Trend Outfit Lebaran 2024: Eksplorasi Warna yang Menawan dan Berani dalam Fashion Lebaran
- Indonesia Modest Fashion Week Melbourne 2024 Berhasil Pukau Australia
"Memang benar negara ini sangat konservatif, tetapi kami mencoba menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab," ujar Qanzal kepada AFP. Desainer tersebut mengaku menyadari bahwa acara yang dihadirinya merupakan momen bersejarah, karena ini adalah pertama kalinya peragaan busana baju renang digelar di Arab Saudi.
Influencer fashion asal Suriah, Shouq Mohammed, yang turut hadir dalam acara tersebut mengaku tidak terkejut dengan diselenggarakannya fashion show ini.
Dia melihat bahwa saat ini Arab Saudi membuka diri kepada dunia untuk mengembangkan sektor mode dan pariwisatanya.
Sejalan dengan upaya tersebut, Red Sea Fashion Week digelar di St Regis Red Sea Resort, yang merupakan bagian dari Red Sea Global, salah satu mega proyek yang menjadi inti dari program reformasi sosial dan ekonomi Visi 2030 Arab Saudi.
BACA JUGA:
- Arab Saudi Gelar Fashion Show Baju Renang Pertama Kalinya, Tandai Era Baru Industri Fashion
- Tren Wanita Tua Modis Baru, Ditampilkan di London Fashion Week 2024, Klaim Nostalgia Pasca Perang Dunia
Raphael Simacourbe, influencer asal Prancis yang juga menghadiri acara ini, menyatakan tidak ada yang berisiko dari peragaan busana renang tersebut.
Namun, dalam konteks Arab Saudi, ia menilai sebagai sebuah pencapaian besar. "Itu sangat berani dari mereka untuk melakukannya hari ini. Jadi saya sangat senang menjadi bagian dari itu," ujarnya.
Berdasarkan catatan Komisi Mode Arab Saudi, industri fesyen menyumbang 1,4 persen dari PDB nasional pada 2022 dan menjadi lapangan kerja bagi 230 ribu orang.
Dengan begitu, langkah menggelar peragaan busana renang dapat dilihat sebagai upaya untuk terus mengembangkan sektor tersebut.