JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Penggemar sepak bola di Indonesia era 80- 90 -an tentu sudah tak asing dengan nama klub sepak bola yang satu ini.
Namanya cukup sangar karena memakai nama Hewan buas. Nama itu kemudian digabung dengan suku asal pemiliknya. Jadilah nama klub tersebut Harimau Tapanuli FC.
Harimau Tapanuli FC pemiliknya adalah Pengusaha asal Sumatera Utara Johny Pardede yang telah tutup usia Rabu 15 Mei 2024 di RSCM Jakarta.
Dikutip dari berbagai sumber, nama Klub Harimau Tapanuli atau Hartap memang tak setenar PSMS Medan atau PS. Deli Serdang yang sukses menyumbang pemain-pemain nasional kala itu. Sebut saja pemain asal Medan Sumatera Utara seperti Ansyari Lubis, Zulkarnain Lubis, Ponirin, Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga hingga ke Riko Simanjuntak.
BACA JUGA:8 Tipe Kepribadiaan Seseorang yang Dilihat Berdasarkan dari Warna Favorit, Kamu Termasuk?
BACA JUGA:Sinopsis Film Bridgerton Season 3: Perjuangan Gadis dengan 2 Identitas
Namun begitu di era kejayaannya, Klub Sepak bola Harimau Sumatera FC mampu memperlihatkan kegarangannnya segarang nama yang digandengnya.
Sang Pemilik Johny Pardede, sengaja mengambil nama Harimau karena itu merupakan sosok Hewan yang dikenal sebagai raja hutan dengan harapan, semoga Klub Sepak Bola Harimau Tapanuli (Hartap) juga bisa menjadi raja klub-klub sepak bola di Kancah persepak bolaan nasional.
Mengutip dari Setiafakta.com yang mengutip tobatabo.com menjelaskan maksud Johny memakai nama Hartap. ''Nama nan garang klub sepak bola Harimau Tapanuli sendiri mengandung makna dalam, ''Harimau itu Raja Hutan, ''kata Johny suatu ketika.
Johny Pardede kala itu ingin mengangkat citra orang Batak, terutama etnis Tapanuli Utara yang terkenal gemar hura-hura bermain gitar dan minum tuak
Maka cita-citanya adalah menjadikan Hartap sebagai raja sepak bola di Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Johny Pardede menyiapkan dana sehingga mampu mendatangkan pelatih asing untuk melatih pemain-pemain Hartap yang waktu itu masih dari kelas Kampung ke kampung.
Beberapa nama pelatih asing mulai dari Punggawa Purdetex Jairo Matos (Brasil) yang sukses membawa Hartap menjadi juara turnamen antar klub dua kali yakni di tahun 1991 dan di tahun 1993.
BACA JUGA:5 Fakta Sejarah Dunia yang Disembunyikan Masih Jadi Misteri hingga Sekarang
Kemudian Penasihat tehnis Tim Swiss, yakni pelatih asal Belanda Peter Stefan sempat melatih klub. Kemudian beberapa pemain asing juga sempat memperkuat line up Hartap.