JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Johny Pardede, Presiden Direktur PT Hotel Danau Toba Internasional (PT HDTI), meninggal dunia pada Rabu, 15 Mei 2024, dalam usia 70 tahun setelah menjalani perawatan di Jakarta.
Proses pemakaman Johny Pardede dilangsungkan dengan penghormatan di Pardede Hall, Jalan Mataram, Kota Medan.
Kepergiannya menimbulkan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan penggemar sepak bola yang mengenalnya dengan baik.
Johny Pardede dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam mengembangkan industri perhotelan di Indonesia, serta aktif dalam mendukung olahraga, khususnya sepak bola.
Warisannya dalam dunia bisnis dan kontribusinya terhadap komunitas akan terus dikenang.
BACA JUGA:
- Presdir PT HDTI Johny Pardede Meninggal Dunia Akibat Penurunan Kesehatan
- Pendaftaran iFortepreneur 2024 Resmi Dibuka: Hadirkan Peluang Transformasi Digital Bagi UKM Indonesia
Lantas, seperti apa profil Johny Pardede yang dikenal multitalenta dan inspiratif tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
Profil Johny Pardede
Johny lahir di Medan pada 24 April 1954 dan dikenal sebagai pendiri klub sepak bola Harimau Tapanuli.
Masa mudanya dihabiskan untuk memajukan klub ini, yang membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.
Johny Pardede adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan Tumpal Dorianus Pardede (atau TD Pardede) dan Hermina Napitupulu.
Dia menghabiskan masa kecilnya di Jerman dari tahun 1966 hingga 1970. Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1973, Johny menikah dengan Sri Theresia Bangun.
Dia mewarisi bakat bisnis dari ayahnya dan memulai berbagai usaha, termasuk mendirikan klub sepak bola Harimau Tapanuli. Namun, pada tahun 1991, klub tersebut akhirnya dibubarkan.
Johny, seorang tokoh Batak yang dikenal karena kesuksesannya sebagai pengusaha dan penginjil, memiliki perjalanan hidup yang penuh perubahan signifikan.
Kematian ayahnya pada 18 November 1991, yang diawali dengan kematian ibunya pada 20 Mei 1982, menjadi titik balik dalam hidupnya.