Film yang berjudul The Infiltrator yang dirilis pada tahun 2016 ini mengambil naskah ceritanya dari buku yang ditulis langsung oleh Robert Mazur dengan judul yang sama dengan terbitan pertama di tahun 2009.
Mengisahkan seorang agen Federal dari Amerika Serikat yang melakukan penyamaran untuk memasuki lingkungan kejahatan dunia narkoba jaringan internasional di tahun 1980-an.
Film ini mengisahkan perjuangan dirinya untuk masuk ke pusaran gembong narkoba paling besar di Colombia milik Pablo Escobar.
Yang pada akhirnya ia harus berhubungan dekat dengan orang-orang kepercayaan Pablo Escobar untuk mengatur jalur pencairan uang hasil transaksi perdagangan narkoba jaringan internasional.
BACA JUGA:
- Film Loving Pablo, Angkat Kisah Hidup Gembong Narkoba Pablo Escobar
- Pengakuan Raisa Ketika Perjalanan Hidup dan Kariernya Dijadikan Film Dokumenter
2. Pengambilan gambar di berbagai negara
Mengungkap kasus yang begitu besar, mengetahui bahwa aliran dana juga tersebar di berbagai negara.
Proses syuting dimulai pada Maret 2015 dengan rencana pengambilan gambarnya dijadwalkan di Tampa, Florida. Akan tetapi pengambilan gambar atau shooting ini lokasinya dirubah dan dipindahkan di London dan Paris.
3. Tidak begitu menghasilkan keuntungan
Diketahui untuk menggarap film the Infiltrator membutuhkan modal produksi sekitar USD 29 juta hingga 47,5 juta. Namun dalam penayangan, film ini hanya berhasil memperoleh sebanyak USD 22,2 juta.
Tentu pendapata film ini jauh dari apa yang diharapkan dan di targetkan oleh rumah produksi.