Baterai Nicd memiliki kelebihan masa pakai lama. Namun, baterai bisa mengalami penurunan kinerja jika terjadi pengosongan. Selain itu, terdapat toksisitas kadmium, sehingga penggunaannya dilarang untuk saat ini.
5. Baterai Ultracapacitor
Jenis baterai ultracapacitor memiliki fungsi seperti baterai SLA, yaitu penyimpanan sekunder pada kendaran listrik. Baterai ini bisa memberikan tenaga ekstra selama mobil berakselerasi dan pengereman regeneratif.
6. Lithium-ion (Li-ion)
Baterai lithium-ion adalah baterai yang banyak digunakan oleh kendaraan listrik. Baterai ini memiliki efisiensi energi tinggi dan performa bagus pada suhu tinggi, serta pengisian baterai cepat dan penggunaan tahan lama.
BACA JUGA:Promo Eksklusif, New Honda BeAT Series Dibekali Teknologi Terdepan dan Mempuni
BACA JUGA:Penjualan Mobil Meningkat 5,7 Persen Jelang Lebaran 2024, Merek Ini Paling Primadona di Masyarakat
Berikut tips merawat baterai mobil listrik
1. Tidak Terlalu Sering Mengisi Daya
Terlalu sering mengisi daya baterai mobil listrik tidak disarankan. Ini bisa dianalogikan dengan terus-menerus melakukan pemanasan tanpa melakukan aktivitas utama. Jadi, pastikan untuk tidak terlalu sering mengisi daya baterai jika tidak diperlukan.
2. Gunakan charger resmi
Charger baterai kendaraan listrik yang dibuat pihak ketiga memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan versi resmi dari pabrik. Meskipun kamu mungkin tergoda untuk menghemat biaya, sebaiknya kamu tetap menggunakan charger asli. Penggunaan perangkat resmi akan mengurangi risiko yang diakibatkan oleh kecacatan pada pompa serta kabel charger, di antaranya mesin korsleting dan bahkan kebakaran.
3. Hindari Mengisi Baterai sampai 100 Persen
Kebiasaan mengisi ulang daya sampai penuh, atau mencapai 100 persen, dapat memperpendek usia dan kapasitas baterai mobil listrik. Sebagai gantinya, cobalah untuk mengisi daya hingga sekitar 80-90 persen untuk meminimalkan stres pada sel-sel baterai dan memperpanjang umur baterai secara keseluruhan.