Polisi Ringkus 1 Pelaku Penembak Misterius Mapolda Lampung, 4 Masih Buron!

Minggu 07-04-2024,21:20 WIB
Reporter : Verly
Editor : Putri Indah

JAKARTA RADARPENA.CO.ID - Tidak butuh waktu lama, Polda Lampung berhasil meringkus satu pelaku dari komplotan penembak misterius di depan Mapolda Lampung pada hari Minggu, 7 April 2024.

Satu pelaku yang berhasil di tangkap bernama Kukuh Agung Wibowo yang merupakan pengadah mobil curian yang kemudian di jual kembali.

Diketahui, masih ada 4 pelaku lain yang termasuk dalam komplotannya. Dan saat ini sudah masuk dalam pengejaran polisi.

BACA JUGA:

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengatakan bahwa peristiwa tersebut berawal saat petugas kepolisian mendapatkan informasi bahwa akan ada proses transaksi jual beli kendaraan mobil tanpa surat-surat (bodong) dengan tipe kendaraan Honda Jazz warna abu-abu di Jalan Pagar Alam, Bandar Lampung pada Sabtu, 6 April 2024 pada pukul 01.00 WIB dini hari.

Atas informasi tersebut, Tim Resmob Polda Lampung mendatangi lokasi dan melihat 3 orang yang berada di TKP.

"Atas informais itu, Tim Resmob Polda Lampung mendatangi lokasi dan melihat 3 orang di TKP" Kata Kapolda saat konfrensi pers di Mapolda Lampung, Minggu 7 April 2024.

Selanjutnya Tim Resmob mendekati ketiga orang yang berada di lokasi tersebut, namun ketiganya berhasil kabur dengan menggunakan mobil Honda Jazz tersebut.

Tidak lama kemudian pada pukul 04.00 WIB, tim mendapatkan informasi bahwa mobil Honda Jazz yang akan ditransaksikan tersebut berada di rumah makan Kapau Minang Indah di Jalan Terusan Ryacudu.

Dimana jarak tersebut tidak jauh dari kantor Mapolda Lampung yang hanya berjarak 1 kilometer.

"Terus sekitar pukul 04.00 WIB, petugas mendapati informasi mobil Honda Jazz itu berada di rumah makan Kapau Minang Indah di Jalan Terusan Ryacudu, kurang lebih 1 kilometer dari Polda Lampung" ucapnya.

Petugas yang mendatangi TKP tersebut mendapati mobil Honda Jazz berisi 3 orang dan terdapat satu kendaraan lain yakni Toyota Fortuner VRZ putih berisi 4 orang.

Petugas yang merasa jumlah pelaku terlalu banyak akhirnya memilih untuk melakukan pemantauan dan membuntuti saja.

"Dikarenakan jumlah pelaku terlalu banyak, tim melakukan pemantauan dan pembuntutan saja" imbuhnya.

Kemudian karena kukurangan anggota, tim berencana untuk meminta bantuan dan kembali mengarah ke Mapolda Lampung.

Kategori :