Kalimat tersebbut adalah kalimat yang beliau ucap pada saat dirinya sedang berpidato.
"Soekarno itu kan suka ngarang-ngarang kata sendiri. Coba misalnya ketika pidato, dia mengatakan 'Think and Re-think', pikir dan pikir kembali, dia menciptakan kosa kata sendiri," jelas keterangan dalam video tersebut.
BACA JUGA:Niat Shalat Idul Fitri untuk Imam dan Makmum Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaan
BACA JUGA:5 Amalan Sewaktu Iktikaf di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan untuk Menjemput Malam Lailatul Qadar
Dengan demikian secara tidak langsung kita bisa mengetahui bahwa Soekarno tidak hanya berjasa sebagai pendiri bangsa, namun juga sebagai pencetus kerukunan dan keutuhan berbangsa dan bermasyarakat.
Dengan cetusan kosa kata yang dirinya ciptakan, menjadi caranya untuk menyatukan dan menambah wawasan bagi bangsa Indonesia.
Tidak hanya itu, kalimat Minal Aidzin Walfaizin juga digunakan oleh negara Malaysia sebagai bentuk permintaan maaf di hari raya umat Islam.
Meski terdengar seperti kalimat bahasa Arab, ternyata kalimat tersebut tidak tenar dan bahkan tidak digunakan di wilayah Timur Tengah.
Sehingga sampai saat ini kalimat 'Minal Aidzin Walfaizin' masih tenar dan menjadi kalimat wajib yang diucapkan oleh seluruh umat Islam yang merayakan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara Malaysia.