BACA JUGA:Terlibat Cinlok, Pebulu Tangkis Ini Jalin Asmara Dengan Pelatihnya Sendiri
5. Mia Mawarti - tunggal putri
Mia Mawarti yang mewakili Indonesia sebagai atlet tunggal putri ini mendapat hukuman Badminton World Federation (BWF) yakni larangan bermain olahraga bulu tangkis selama 12 tahun disertai dengan sanksi denda sebesar 10 ribu dolar Amerika.
6. Fadilla Afini - tunggal putri dan ganda putri
Tidak hanya Mia, Badminton World Federation (BWF) juga menjatuhi hukuman yang serupa kepada Fadilla Afini dengan larangan bermain olahraga tersebut selama 12 tahun serta denda 10 ribu dolar Amerika.
7. Agripinna Prima Rahmanto - tunggal putra, ganda putra, ganda campuran
Pemain yang mendapat julukan 'Raja Tarkam' ini juga masuk dalam daftar hukuman pemain bulu tangkis asal Indonesia dari Badminton World Federation (BWF).
Agripinna yang diketahui pernah bepasangan dengan Marcus Gideon ini dijatuhi hukuman larangan berkecimpung dalam dunia olahraga bulu tangkis selama 6 tahun serta denda 3 ribu dolar Amerika.
8. Aditiya Dwiantoro - ganda putra
Atlet bulu tangkis Indonesia Aditiya Dwiantor dari ganda putra ini dijatuhi hukuman larangan bermain selama 7 tahun oleh Badminton World Federation (BWF). Sama seperti atlet lainnya, Aditiya juga dijatuhi denda sebesar 7 ribu dolar Amerika.
Badminton World Federation (BWF) telah memberikan hukuman kepada delapan atlet bulu tangkis asal Indonesia ini berlaku sejak 18 Januari 2020.
Sungguh sangat disayangkan atas apa yang ditimpa oleh 8 atlet bulu tangkis Indonesia, dimana mereka telah berhasil meraih prestasi di Nasional dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
Namun sangat mengecewakan jika segala perjuangan yang telah diperoleh harus menerima kepahitan hukuman. Bahkan 3 diantaranya harus menerima takdir dilarang bermain bulu tangkis seumur hidup.
Akan tetapi Badminton World Federation (BWF) memberikan waktu 21 hari untuk para atlet Indonesia yang mendapat hukuman mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase olahraga atau CAS atas sanksi yang diterima.
Atas kejadian ini diharapkan kepada seluruh Atlet olahraga tidak hanya pada cabor bulu tangkis untuk bisa belajar dari kesalahan mereka.