JAKARTA, RADARPENA.CO.ID- Bank Indonesia (BI) mulai membuka layanan penukaran terpadu bersama 16 Bank Nasional di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Penukaran terpadu ini akan dibuka hingga 31 Maret 2024.
Antusias masyarakat menukar uang terlihat dari antrian yang mengular, bahkan sebelum pendaftaran dibuka.
BI sudah menentukan penukaran uang per orang per paket senilai 4 juta rupiah.
Satu paket terdiri dari pecahan Rp1.000 (100 lembar), Rp2.000 (200 lembar), dan Rp5.000 (100 lembar).
Kemudian, Rp10.000 (100 lembar), Rp20.000 (50 lembar), dan Rp50.000 (20 lembar).
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengatakan, layanan terpadu ini merupakan yang pertama dilakukan. Ini dilakukan setelah BI melakukan evaluasi layanan penukaran uang tahun sebelumnya.
Dia memastikan, BI tetap memprioritaskan yang sudah mendaftar melalui aplikasi PINTAR. Masyarakat juga diharapkan tertib dan teratur saat penukaran.
"Kalau tahun sebelumnya, BI dan perbankan melakukan layanan penukaran tapi di titik yang berbeda-beda. Berdasarkan evaluasi dan masukan, rasanya perlu dilakukan di satu titik secara bersama untuk memudahkan masyarakat yang ingin menukar," kata Marlison saat membuka layanan terpadu penukaran uang di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024.
BACA JUGA:BI Banten Siapkan Pecahan Rp4,57 Triliun untuk Penukaran Uang Baru Lebaran 2024
Dia mengatakan, layanan penukaran uang terpadu ini juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
Secara khusus, layanan terpadu juga dibuka di jalur mudik KM 57 Tol Jakarta-Cikarang hingga 5 April 2024.
"Tujuannya satu, untuk menjangkau masyarakat yang lebih banyak lagi. Kita pastikan uang yang kita sediakan adalah uang baru semua emisi tahun 2022," katanya, memastikan.
Menurutnya, masyarakat antusias menyambut layanan terpadu ini. Hal itu berdasarkan, pendaftaran melalui aplikasi PINTAR yang dibuka setiap hari dengan kuota 5.000 pendaftaran, langsung penuh.
"Masyarakat yang sudah mendaftar akan kami layani, asalkan sesuai dengan persyaratan, terutama kesesuaian KTP-nya. Kalau tidak sesuai, mohon maaf kami tidak layani, karena ini menyangkut keadilan dan banyak masyarakat yang menginginkan uang baru," ujarnya.