JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menghadapi anak yang ngambek selama perjalanan mungkin akan terasa melelahkan bagi para orangtua.
Anak ngambek bisa disebabkan karena situasi atau kondisi yang membuat dirinya tidak merasa nyaman, dan hal tersebut jarang bisa dipahami oleh orangtua.
Namun yang perlu dipahami oleh orangtua adalah anak yang sedang ngambek merupakan proses tumbuh kembang anak untuk bisa memahami perasaan dirinya sendiri maupun perasaan orang lain.
BACA JUGA:Program Keluarga SIGAP Siap Lindungi Lebih dari Satu Juta Anak Indonesia
BACA JUGA:Kenali Dampak Fatherless pada Tumbuh Kembang Anak
Berbeda dengan sikap dewasa, anak ngambek merupakan tindakan yang dirinya belum kendalikan dan arahkan saat merasa dirinya tidak nyaman atau tidak sukai.
Hal ini menjadi pembelajaran bagi para orangtua untuk menghadapi sikap anak yang ngambek karena perubahan mood yang tiba-tiba terlebih dalam perjalanan.
Berikut ini ada beberapa cara yang orangtua bisa praktekan untuk menghadapi kondisi anak ngambek di tengah perjalanan:
1. Ciptakan suasana yang nyaman
Melakukan perjalanan denga jarak jauh atau dalam kondisi macet, tentu anak akan merasakan kebosanan. Kadang hal ini bisa memicu perubahan mood anak yang disebabkan kondisi yang tidak nyaman.
Untuk mengatasinya, orangtua bisa menciptakan situasi yang membuat dirinya nyaman sehingga melupakan mood atau perasaan yang membuatnya resah.
Contohnya apabila saat menggunakan kendaraan umum, orangtua bisa mengatur posisi anak dengan kondisi nyaman atau bercerita tentang sesuatu hal yang menarik. Dan apabila menggunakan kendaraan pribadi, orangtua bisa menyetel lagu atau memberikan sesuatu hal yang membuat dirinya merasa nyaman.
2. Jangan menenangkan si Kecil
Ketika si anak sedang mengambek, usahakan orangtua jangan memperhatikan. Ketika anak ngambek, dirinya membutuhkan perhatian dari oranglain. Biarkan anak tenang dengan sendirinya, selama orangtua juga memperhatikan hal yang dilakukan, selama tindakan tersebut tidak membahayakan.
Karena kebosanan yang dirasakan, anak terkadang berlaku banyak hal untuk mengatasinya. Orangtua cukup mengawasi dan membiarkan anak bertindak dan sadar dengan kelakuannya. Namun selalu dengan pantauan orangtua.