JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Indonesia menghormati Hari Raya Nyepi sebagai hari kebesaran bagi seluruh umat Hindu yang merayakannya. Perayaan ini menjadi tanda untuk menyambut Tahun Baru Saka 1946.
Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.
Adapun Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Dan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023 memutuskan bahwa Hari Raya Nyepi ditetapkan sebagai hari libur Nasional di Indonesia.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia atau microcosmos) dan Bhuana Agung atau macrocosmos (alam semesta).
Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian prosesi upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.
Prosesi upacara tersebut antara lain, Melasti, Mecaru, Pengerupukan, Nyepi dan Ngembak Geni. Berikut penjelasannya yang dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Bulelang:
Upacara Melasti
Upacara Melasti atau bisa disebut Melis diadakan beberapa hari sebelum Nyepi. Pada saat ini segala sesuatu atau sarana persembahyangan di Pura-pura di bawa kelaut untuk disucikan. Pada saat Melasti, berbagai pretima atau benda yang disakralkan atau dikeramatkan akan disucikan dengan cara dibawa ke laut, sungai atau segara. Pada jaman dahulu, berbagai benda ini diarak dengan diusung di atas kepala.
Setelah pretima disucikan, kemudian akan disemayamkan di Pura Desa hingga sehari setelah hari raya Nyepi berlalu, untuk kemudian berbagai pretima ini kembali ditempatkan pada pura masing-masing. Selambat-lambatnya pada tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara keseluruhan, dan pratima yang disucikan sudah harus berada di bale agung.
BACA JUGA:Fakta Menarik Saat Mendaki Gunung Abang di Bali, Sejuta Pesona Ketika Berada di Puncak
BACA JUGA:Bali Jadi Destinasi Bulan Madu Favorit Terbaik di Dunia 2024
Upacara Mecaru/Tawur
Mecaru atau bisa disebut Tawur, dilaksanakan pada hari Tilem Sasih Kesange (Bulan mati ke 9) yaitu sehari sebelum Nyepi. Merupakan upacara yang dilaksanakan di setiap rumah atau keluarga, desa, kecamatan dan sebagainya. Dengan membuat sesajen yang ditujukan kepada para Bhuta Kala atau bisa disebut hal-hal negatif agar pada nantinya tidak mengganggu kehidupan manusia.