JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sederet fakta terkait kasus bunuh diri satu keluarga dengan cara melompat dari gedung apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara.
Kasus tewasnya satu keluarga dengan cara melompat dari rooftop gedung apartemen membuat geger publik.
Hingga kini polisi masih mendalami kasus yang mengakibatkan tewasnya 4 korban yang terdiri dari ayah, ibu, dan kedua anaknya.
Sebelumnya rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik sebelum keempat korban meloncat dari atas gedung apartemen.
Dari rekaman terlihat mereka tiba dengan menggunakan kendaraan mobil berwarna silver pada sore hari.
BACA JUGA:
- Kasus Pembunuhan Anak di Bekasi, Polisi Tetapkan Ibu Korban Sebagai Tersangka
- Terungkap! Ini Keberadaan Ayah saat Bocah 5 Tahun Dibunuh Ibu Kandung di Bekasi
Selanjutnya, keempat korban memasuki lobi apartemen dan menaiki lift. Tak berselang lama, petugas yang saat itu sedang berjaga mendengar dentuman kencang seperti ada sesuatu yang jatuh dari atas.
Setelah diperiksa dari sumber suara, terdapat 4 tubuh yang sudah tergeletak di area parkiran gedung apartemen.
Pihak keamanan langsung menghubungi kepolisian dan mengevakuasi jasad keempat korban ke ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan otopsi guna penyelidikan lebih lanjut.
Terungkap sederet fakta yang diketahui dari korban yang melompat dari gedung apartemen Teluk Intan hingga tewas, diantaranya:
1. Keempat korban kondisi terikat
Polisi menemukan keempat jasad korban saling terikat dengan yang lainnya. EA terikat dalam tali yang sama dengan JL. AEL terikat tali yang sama dengan JWA.
"Pada saat terjatuh, EA terikat dalam tali yang sama dengan JL. AEL terikat tali yang sama dengan JWA," kata Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, Kompol Agus Ady Wijaya.
Agus juga mengatakan tali yang dililitkan di empat korban tersebut sempat terlepas saat mereka sudah jatuh di depan area parkir apartemen. Hanya saja tali yang melilit korban AEL dan JWA masih terikat.
"Pas di bawah tali tersebut masih terikat di di tangan mereka," ucapnya.