Melalui benaman suara yang dihasilkan soundbox, pelaku usaha dan pembeli dapat bersama-sama merasakan kemudahan, keamanan dan kenyamanan bertransaksi digital.
Pelaku usaha juga bahkan bisa meminimalisir risiko yang muncul dari penyalahgunaan transaksi digital. Dengan mendengarkan suara yang dihasilkan soundbox, pelaku usaha dan pembeli dapat bersama-sama membangun kepercayaan akan keberhasilan transaksi yang dilakukan.
Langkah nyata yang diinisiasi DANA Indonesia untuk memberikan solusi tambahan bagi UMKM lewat soundbox, menjadi salah satu upaya baru untuk menyukseskan perluasan implementasi QRIS.
Hal ini juga dikemukakan oleh Erdiriyo, Asisten Deputi Keuangan Inklusif Keuangan Syariah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, mengenai pentingnya inovasi dari industri teknologi keuangan untuk mendorong adopsi transaksi digital.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif DANA pada implementasi program DisBerdaya, yang secara langsung menyasar ke tiga segmen sekaligus yang menjadi fokus pemerintah dalam mewujudkan keuangan inklusif di Indonesia, yaitu perempuan, difabel, dan UMKM. Karena saat ini, kami juga mencari teknologi yang tepat untuk digunakan oleh teman-teman difabel mengakses layanan keuangan. Kami juga ingin program DisBerdaya, menjadi task force agar kerja sama multisektor dapat menjadi hajat nasional untuk mendorong akselerasi ekonomi digital Indonesia kedepannya,” jelas Erdiriyo.
BACA JUGA:Dukung Implementasi Pembayaran Antarnegara, DANA Bisa Digunakan di Singapura
Hal serupa juga diungkapkan oleh Myra Winarko, Ketua Umum Perempuan Tangguh Indonesia, yang menyebutkan bahwa kesenjangan yang dialami penyandang disabilitas selama ini menjadi penghambat bagi mereka untuk berkarya. “Maka dari itu, segala inisiatif baik tentunya akan berjalan baik saat dilakukan bersama dengan pihak-pihak yang memiliki visi yang sama. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan DANA yang senantiasa memberikan dukungan bagi UMKM disabilitas,” ungkapnya.
Revita Alfi, Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), ikut menceritakan bagaimana masa pandemi ikut mendorong terjadinya kolaborasi lintas sektor sehingga mampu menghubungkan antara layanan keuangan digital dengan teman-teman disabilitas.
“Kami melihat bahwa tren menggunakan teknologi digital dapat memudahkan dan berpengaruh dalam meningkatkan literasi finansial untuk kalangan disabilitas. Beruntungnya, kami berkesempatan untuk membantu teman-teman disabilitas melalui kolaborasi lintas sektor sehingga mampu menghubungkan antara layanan keuangan digital dengan teman-teman disabilitas, beberapa diantaranya melalui pelatihan dan advokasi yang melibatkan lembaga pemerintah serta lembaga keuangan. Dengan begitu, harapannya ke depan teman-teman disabilitas dapat secara mandiri meningkatkan kemampuannya dalam mengelola keuangan bahkan bisnis UMKM nya.”
Sederet rangkaian acara ‘DisBerdaya: Merangkul UMKM Disabilitas untuk Siap Berdaya’, merupakan upaya DANA untuk senantiasa mendorong upaya Pemerintah Indonesia serta mendorong potensi UMKM penyandang disabilitas agar lebih mandiri dan mengerti keuangan.
Harapannya, kelak penyandang disabilitas dapat memiliki akses menuju layanan asuransi hingga investasi bahkan meningkatkan literasi dan inklusi keuangannya.