JAKARTA, RADARPENA.DISWAY.ID - Menyongsong kedatangan bulan suci Ramadhan, terdapat beberapa tindakan yang perlu diperhatikan sebagai persiapan untuk menyambut bulan penuh berkah ini.
Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, penting bagi umat Muslim untuk meningkatkan amalan-amalan kebajikan, sehingga pengalaman berpuasa menjadi lebih bermakna dan mendatangkan keberkahan yang luar biasa.
Muhammadiyah menyatakan bahwa bulan Ramadhan tahun 2024 atau 1 Ramadhan akan dimulai pada tanggal 11 Maret 2024.
Sementara itu, penetapan 1 Ramadhan 1445 H versi NU dan Pemerintah akan dilakukan melalui sidang isbat di akhir Sya’ban mendatang. Meskipun demikian, berdasarkan kalender Hijriah Indonesia dari Kementerian Agama, diperkirakan 1 Ramadhan 2024 akan jatuh pada 12 Maret 2024.
BACA JUGA:
- Bulan Penuh Berkah! Ini Manfaat Puasa Untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani Selama Ramadan
- Simak Hukum dan Aturan Qadha Puasa Jelang Ramadhan 2024
Dengan memperbanyak amalan kebajikan menjelang kedatangan bulan Ramadhan, diharapkan umat Islam dapat lebih siap secara spiritual menghadapi bulan suci tersebut. Semoga dengan pelaksanaan amalan-amalan penting ini, setiap Muslim dapat meraih berkah yang melimpah di bulan Ramadhan 2024 ini.
Berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber yang disajikan oleh Radarpena pada Selasa, 5 Maret 2024 mengenai amalan-amalan yang perlu dilakukan menjelang Ramadhan.
1. Menyelesaikan Kewajiban Puasa
Tindakan pertama yang perlu dilakukan menjelang Ramadhan adalah menyelesaikan kewajiban puasa dari tahun sebelumnya.
Berbeda dengan amalan persiapan lainnya, puasa ganti atau Puasa Qadha ini harus dijalankan untuk menggantikan jumlah hari puasa yang ditinggalkan pada Ramadhan sebelumnya.
BACA JUGA:
- Hal-hal yang Harus Dihindari dan Dapat Membatalkan Puasa, Muslim Wajib Tahu!
- Fakta Ramadhan 2024: 6 Manfaat Buah Kurma sebagai Sajian Bergizi Saat Berbuka Puasa
Ketentuan mengenai pembayaran utang puasa Ramadhan dijelaskan secara tegas dalam Al-Qur`an ayat 184 Surah Al-Baqarah yang menyatakan:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَArtinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
2. Menjalankan Puasa Sunnah pada Bulan Sya'ban