Orang yang berkulit gelap memiliki jumlah melanin yang banyak pada epidermis. Melanin bersifat kompetitif terhadap 7-dehidrokolesterol dalam menyerap radiasi UVB. Melanin bersifat sebagai tabir surya alami untuk kulit sehingga dapat menghalangi sintesis vitamin D.
Pakaian
Cara berpakaian dapat mempengaruhi sintesis vitamin D. Pada kulit yang tertutup pakaian, 7-dehidrokolesterol tidak terpapar radiasi UVB sehingga tidak terjadi perubahan menjadi vitamin D. Terdapat perbedaan kadar vitamin D yang signifikan antara paparan sinar matahari hanya di bagian wajah, tangan, dan lengan dengan paparan UVB di seluruh bagian tubuh.
Tabir Surya
Pemakaian tabir surya akan menyerap UVB dan UVA sehingga akan menghalangi radiasi UVB langsung ke dalam kulit.
Musim
Garis lintang, waktu Setiap negara memiliki musim yang berbeda, tergantung garis lintangnya. Tidak semua negara mendapatkan sinar matahari setiap harinya. Namun, negara yang berada di dekat garis khatulistiwa juga tidak menjamin kecukupan kadar vitamin D dalam tubuh.
BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh, Kekurangan Vitamin D Bisa Berdampak Buruk pada Tubuh, Ini Akibatnya
BACA JUGA:8 Rekomendasi Serum Vitamin C yang Mampu Mencerahkan Kulit Wajahmu
2. Defisiensi terkait kondisi medis/fisik
Malabsorbsi lemak
Keadaan medis seperti Crohn’s disease, fibrosis kistik, penyakit celiac, pengangkatan bagian usus atau lambung dapat dikaitkan dengan malabsorbsi lemak yang dapat mengakibatkan defisiensi vitamin D.
Penggunaan antikonvulsan,
Penggunaan obat anti konvulsan, atau obat anti epilepsi, seperti fenobarbital, phenytoin, dan karbamazepin yang digunakan untuk pasien kejang epilepsi dan juga gangguan bipolar memiliki efek samping yang dapat menyebabkan osteomalasia.
Gangguan ginjal kronik
Ginjal memiliki peran penting pada metabolisme vitamin D. Pada pasien dengan gangguan ginjal kronik yang membutuhkan hemodialisis akan mengalami ketidakmampuan mencukupi 1,25-dihidroksivitamin D yang dapat berefek langsung menghambat hormon paratiroid.