JAKARTA,RADARPENA.DISWAY.ID - Jepang adalah sebuah negara kesatuan yang bersistem parlementer dengan berbentuk monarki konstitusional dan juga negara kepulauan di Asia Timur.
Letaknya di ujung Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang dan bersebelahan dengan Tiongkok, Korea Selatan, dan Rusia.
Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang berseberangan dengan Taiwan.
Saat ini Jepang menghadapi banyak persoalan sosial, termasuk di antaranya soal meningkatkan kaum jomblo akibat mereka yang menikah terlambat atau bahkan memilih untuk tidak menikah sama sekali.
BACA JUGA:OpenAI Perkenalkan Sora, Kecerdasan Buatan yang Bisa Buat Video Hanya dari Pesan Suara
BACA JUGA:Mengenal Artificial Intiliigence atau Kecerdasan Buatan, Pengertian dan Kegunaannya
Akibat kondisi ini membuat populasi warganya menurun.
Belum lagi biaya hidup dan inflasi yang tinggi di Jepang membuat warganya malas menikah.
Maka pemerintah Jepang mencoba untuk mengatasinya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).
Pemerintah daerah dan pusat telah mengadopsi berbagai inisiatif, termasuk acara perjodohan tradisional yang didukung oleh AI, untuk membantu warga menemukan pasangan hidup. Bahkan pemerintah Jepang berencana mendanai proram AI tersebut.
Jepang berencana mengalokasikan dana 2 miliar yen (Rp 271,5 miliar) pada tahun fiskal berikutnya, untuk mendukung otoritas lokal yang menjalankan skema pencarian jodoh bagi para penduduknya yang lajang. Sekitar separuh 47 prefektur di "Negeri Sakura" menawarkan biro jodoh, dan beberapa di antaranya telah mengadopsi sistem AI.
Populasi Jepang diproyeksikan turun dari puncak 128 juta pada tahun 2017 menjadi kurang dari 53 juta pada akhir abad ini.
Pemerintah berupaya untuk memastikan tenaga kerja di negara tersebut masih terus tersedia.