BACA JUGA:Doa Agar Sembuh dari Penyakit Berdasarkan Alquran dan Hadist Nabi Muhammad SAW
penyumbatan saluran kemih, hiperkalsemia (kadar kalsium yang berlebihan), hipokalemia (kadar kalium yang berlebihan), serta penyakit ginjal kronis.
3. Diabetes Insipidus Dipsogenik
Selanjutnya, Diabetes insipidus dipsogenik ini terjadi karena gangguan dalam pengiriman sinyal rasa haus dari otak.
Yang mana gangguan ini menyebabkan penderitanya selalu merasa sangat haus, sehingga mereka cenderung minum dalam jumlah yang melebihi kebutuhan normal.
Sama halnya diabetes insipidus kranial, gangguan pada pengiriman sinyal rasa haus dari otak dapat disebabkan oleh kondisi seperti cedera kepala, infeksi, peradangan, tumor otak, atau operasi otak.
BACA JUGA:Waspada! Penyakit Mematikan Leptospirosis saat Musim Hujan, Ini Gejala yang Ditimbulkan
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele Endometriosis, Penyakit Rahim yang Sering Diabaikan
4. Diabetes Insipidus Gestasional
Pemyakit Diabetes insipidus gestasional merupakan jenis diabetes insipidus yang terjadi eksklusif pada ibu hamil.
Yang mana Hal ini dapat terjadi ketika plasenta mengeluarkan enzim yang mengganggu fungsi ADH.
Tak hanya itu, peningkatan produksi prostaglandin juga dapat mengurangi sensitivitas ginjal terhadap ADH.
Walaupun jarang terjadi, diabetes insipidus gestasional biasanya sembuh setelah persalinan. tetapi, kondisi ini dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
Adapun gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes insipidus mencakup:
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Gaucher, Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati
BACA JUGA:Dinkes Tangerang Imbau Warga Waspada Penyakit Penyerta Musim Hujan