JAKARTA,RADARPENA,CO,ID- Capres nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan meminta maaf kepada para awak media.
Anies minta maaf karena para awak media mengeluhkan sulitnya akses internet saat kampanye akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Seperti yang sudah diketahui, pada Sabtu 10 Februari Kampanye akbar terakhir Anies Baswedan dan Cak Imin, dipusatkan di Jakarta Internasional Stadium (JIS). Sempat sedikit terjadi kericuhan dan pingsan namun semua sudah ditangani dengan baik.
BACA JUGA:Ketika Jokowi Sambangi Tempat Kumpul Tim Prabowo-Gibran Usai Kampanye Akbar
Menariknya para simpatisan dan Pendukung Paslon ini sudah hadir di JIS sejak Jumat 9 Februari 2024 malam. Diperkirakan jumlah pendukung dan simpatisan yang hadir menembus sekitar 4,5 juta orang.
Melalui jumpa press usai kampanye, Anies Baswedan bersama Cak Imin serta partai pendukung menyampaikan permohonan maaf soal jaringan internet yang tidak terjangkau.
Lebih jauh Anies berjanji akan menginvestigasi kejadian sulit atau susah internet tersebut.
BACA JUGA:Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Bersih-Bersih APK
"Saya menyatakan permohonan maaf kepada semua atas ketidaknyamanannya. Saya minta untuk investigasi dan akan minta semua untuk transparan. Soalnya kegiatan ini bukan untuk yang ada di dalam JIS saja, kata Anies Baswedan dalam Konferensi pers di JIS, Sabtu 10 Februari 2024.
Berikutnya Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu, menjelaskan akibat ketidaktersediaan sinyal membuat dirinya pun mengalami kesulitan berinteraksi menggunakan ponsel.
Anies Baswedan menambahkan persoalan sinyal itu akhirnya berimbas kepada pemberitaan kampanye akbar paslon nomor urut 01 tidak optimal.
"(Wartawan), jadi tidak bisa bekerja dan itu sangat merugikan bukan cuma teman-teman wartawan saja dan yang paling rugi, siapa yang yang di depan sini (Anies dan Cak Imin). kami akan cek apa yang terjadi, '' tuturnya.
Lebih lanjut, Anies Baswedan menyatakan bahwa dirinya tak akan segan melaporkan ke pihak berwajib, apabila ditemukan hambatan yang dilakukan oleh pihak Event Organizer (EO) atau penyelenggara accara.
"Bila persoalannya ada pada EO, maka EO yang harus tanggung jawab, kemudian apabila ada pihak ketiga yang kami tidak kenal, kami akan laporkan," katanya.