JAKARTA,RADARPENA,CO.ID-Manusia disebut juga sebagai Mahluk Sosial. Arti mahluk sosial adalah, mahluk yang membutuhkan keberadaan orang lain.
Dalam ajaran Islam, mahluk sosial atau manusia yang senang bermasyarakat mendapat posisi sendiri dalam pandangan agama.Contohnya dalam ajaran Islam seperti tertuang Hadist Nabi Muhammad SAW berikut ini.
Rasulullah SAW bersabda : ''Bertaqwalah kepada Allah di mana pun kamu berada dan ikutlah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya itu menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang luhur (HR Tirmidzi).
Dalam pergaulan dan silaturahmi sehari-hari, kadang-kadang terjadi hal tak terduga. Antara lain, kebiasaan teman atau saudara yang suka minta ditraktir alias suka minta dibelikan sesuatu saat sedang bersama.
BACA JUGA:3 Fitur Menarik dari Persona 3 Reload, Paling Diharapkan untuk Game Persona Berikutnya
Kebiasaan mentraktir adalah merupakan kebiasaan yang baik dan merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW.
Seseorang yang mentraktir biasanya sedang mendapat rezeki lebih sehingga memiliki kemampuan untuk membelikan sesuatu kepada teman atau kerabat baik makanan minuman maupun lainnnya.
Tetapi ceritanya akan berbeda jika ada orang yang suka atau membiasakan diri meminta-minta ingin ditraktir. Hal seperti ini dalam pandangan Islam dinilai kurang baik, karena hal tersebut dianggap sebagai kegiatan yang meminta-minta.
Hal itu termasuk dalam perbuatan kurang baik yang dapat mendatangkan balasannya di hari akhir kelak.
Berikut hadist-hadistnya
مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
BACA JUGA:Jadwal Kalender BWF World Tour 2024, Indonesia Open Super 1000 Mulai 4-9 Juni 2024
Artinya : Terus menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun (HR. Al-Bukhari No. 1474 dan Muslim No. 1725).
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ
"Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidaklah fakir, maka ia seakan-akan memakan bara api. ( HR Ahmad 4 : 165 Syaikh Syu'aib Al-Arnauth bekata bahwa hadist ini shahih dilihat dari jalur lain).