Kekurangan utama yang menjadi permasalah orang untuk beralih ke smartwatch adalah daya tahan baterai yang terbatas.
Jam tangan tradisional memang bisa berjalan dengan bantuan baterai. Namun baterai tersebut bisa bertahan lama hingga 2 tahun lamanya.
Sedangkan smartwatch hanya bisa bertahan maksimal 7 jam dalam satu kali pengisian daya.
2. Tidak Cocok dijadikan Sebagai Investasi
Ada banyak merek smartwatch yang dijual di rentang harga yang sangat fantastis, mulai dari Rp1 juta hingga Rp63 jutaan.
Meski mereka menyajikan jam tangan pintar dengan desain yang mewah dan fitur yang canggih, smartwatch tidak bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang seperti jam tangan tradisional.
Jadi buat Anda yang ingin mencari jam tangan sebagai investasi, smartwatch bukan pilihan yang tepat.
3. Belum Bisa Menggantikan Smartphone Seutuhnya
Smartwatch dibuat untuk menggantikan smartphone dalam versi yang kecil.
Tapi sayangnya, gadget ini masih belum bisa menggantikan smartphone seutuhnya karena smartwatch memiliki beberapa fitur yang terbatas.
Fitur yang terbatas ini sangat dirasakan adalah fitur panggilan dimana suara penelpon bisa terdengar secara jelas oleh orang-orang di sekitar Anda.
Memang beberapa merek smartwatch sudah menyediakan fitur bluetooth yang bisa dihubungkan ke TWS agar penggunanya bisa menerima panggilan dengan nyaman.
Tapi cara ini tetap tidak efisien karena pengguna harus membawa TWS kemanapun mereka pergi.
BACA JUGA:5 Perbedaan Smartwatch dan Jam Tangan Konvensional, Cek di Sini!