Pemerintah Kota Bogor Segera Bangun Trem Pertama di Indonesia, Hilangkan Image 'Seribu Angkot'

Senin 29-01-2024,16:40 WIB
Reporter : Verly
Editor : Dimas Satriyo

BACA JUGA:Polres Bogor Berlakukan Ganjil Genap Puncak sampai 1 Januari 2024

Dedie juga menyebutkan bahwa proyek ini akan melibatkan pembangunan 4 koridor trem, dengan fokus awal pada koridor 1 yang menghubungkan Stasiun Bogor dengan Baranangsiang, karena terintegrasi dengan Commuter Line, KA Pangrango, dan LRT Jabodebek.

Terkait rute koridor 1 trem Bogor, Pemerintah Kota Bogor telah merinci jalur tersebut. Trem Bogor akan memiliki 17 stasiun, dimulai dari Stasiun LRT Baranangsiang di Tanah Baru, Terminal Baranangsiang, Cidangdiang, Geulis, Roda, Cincau, Paledang, Herbarium, Kapten Muslihat, Stasiun Bogor, Salmun, Pasar Anyar, Pengadilan, Sempur, Pajajaran, dan Botani.

Diharapkan nantinya proyek ini tidak hanya dapat mengatasi kepadatan lalu lintas. Tetapi dapat juga membawa dampak positif ekonomi, dengan membuka peluang investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Namun, sejumlah pertimbangan seperti dampak lingkungan, dukungan masyarakat, dan manajemen proyek yang efektif perlu diatasi agar proyek ini sukses. 

Sementara itu mengutip laman kotabogor.go.id, Pemerintah Kota Bogor bergerak cepat untuk mewujudkan implementasi moda angkutan trem.

BACA JUGA:7 Lokasi Wisata Bogor yang Mudah Dijangkau dan Ramah Kantong

Wakil Walikota Bogor melakukan kunjungan ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, untuk membahas hal tersebut, pada Jumat, 19 Januari 2024 itu.

Pertemuan antara Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Risal Wasal dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim tersebit, membahas rencana percepatan implementasi trem di Kota Bogor.

Disinggung pula opsi Trem Otonom atau Autonomous-rail Rapid Transit (ART) yang baru saja ditinjau oleh Menteri Perhubungan, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Risal Wasal mengatakan bahwa Trem Otonom atau ART akan menjadi moda transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bali.

Hal serupa, menurut Risal, sangat mungkin bila diterapkan di Kota Bogor. Keunggulan ART yang secara teknis, lanjutnya, bisa juga menjadi alternatif pengembangan trem di Kota Bogor.

Sementara Dedie A Rachim berharap dapat berkolaborasi lebih lanjut dengan Kementerian Perhubungan, mendetailkan opsi tersebut.

Dia berharap, opsi Trem Otonom tersebut bisa terlaksana dan didukung oleh Pemerintah Pusat untuk Kota Bogor.

Dengan dukungan dan kerjasama yang baik, pembangunan trem di Kota Bogor memiliki potensi untuk menjadi tonggak penting dalam pembaruan transportasi publik di kota tersebut.

Kategori :