JAKARTA, RADARPENA.CO.ID-Media sosial ramai akan pernyataan Jokowi, Rabu 24 Januari 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, seorang presiden boleh kampanye dalam pemilihan umum (pemilu).
Hal ini diungkapkan Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu 24 Januari 2024.
BACA JUGA:Link Streaming Gratis Timnas Indonesia vs Jepang Piala Asia 2023, Misi Berat Lolos 16 Besar
Didampingi Prabowo Subianto, Jokowi mengatakan, seorang presiden juga boleh memihak kepada calon tertentu dalam kontestasi pesta demokrasi.
Jokowi menyampaikan hal tersebut saat ditanya perihal menteri-menteri yang berasal dari bidang nonpolitik malah aktif berkampanye pada saat ini.
Jokowi mengatakan, aktivitas yang dilakukan menteri-menteri dari bidang nonpolitik itu merupakan hak demokrasi.
BACA JUGA:Prabowo Posting Ucapan Selamat Ulang Tahun Megawati, Netizen Ramaikan Kolom Komentar
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja," ujar Jokowi.
"Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye)," katanya.
Jokowi lantas menjelaskan bahwa presiden dan menteri merupakan pejabat publik sekaligus pejabat politik.
Oleh sebab itu, Jokowi berpandangan bahwa presiden dan menteri boleh berpolitik.
"Kita ini kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masak gini enggak boleh, berpolitik enggak boleh, Boleh. Menteri juga boleh," ujarnya.
Saat ditanya lebih lanjut soal bagaimana memastikan agar presiden tidak terlibat dalam konflik kepentingan ketika berkampanye dalam pemilu, Jokowi menegaskan, sebaiknya tidak menggunakan fasilitas negara.
Sementara itu, saat ditanya apakah dirinya memihak atau tidak dalam pemilu kali ini, Jokowi justru kembali bertanya kepada wartawan. "Itu yang mau saya tanya, memihak enggak?" katanya.