Hal ini pun menuai nyinyir netizen. Ada yang menyampaikan nyinyiran dengan sarkas, ada juga yang sinis.
Mengutip akun @undercover.id, sejumlah akun meluapkan kekesalan dan kemarahan terhadap pernyataan Jokowi.
"Berubah mulu. Hari ini A besok B Emang paling bener yg kudu di percaya itu billie eilish kelahiran nganjuk," kata akun @lutfi.bgenk.
"Beliau ini telah melanggar pasal 282 tahun 2014" tambah akun @jaya.di
"Lantik aja langsung.. ngapain pemilu??? Buang2 duit," lanjut akun @naga_pendar
"Gubernur juga boleh, walikota jga boleh, Kpk juga boleh, sekalian bawaslu juga boleh kok (ikon tertawa sampai menangis)," sindir akun @briansss33
"Ga ada etika!!!," tambah akun @deasy_kusuma
"BOleh aja asal lewat sosmed jangan turun kelapangan kecuali tanpa pengawalan. Klo kampanye pas cuti lalu dikawal sama aja mnggunakan fasilitas negara," lanjut akun @klartan99
"Jujur, kecewa. meski tidak ada kata-kata ‘hard selling’, berbicara tentang presiden boleh kampanye dan boleh memihak; sembari di sebelahnya ada seorang capres yang sedang mendampingi beliau ‘yang katanya’ sebagai menhan, ini sudah jelas menunjukkan keberpihakan. daripada pak jokowi hanya menunjukkan tanda-tanda keberpihakan, jauh lebih baik dan gentle langsung berpihak secara nyata; ambil jadwal cuti dan tanggalkan fasilitas negara untuk ikut serta menjual pasangan calon yang begitu banyak melanggar etika. rusak kita semua,negara dimain-mainkan demi ambisi kekuasaan," tambah akun @dadan_sujana12