BACA JUGA:Petani Tiba-Tiba Ditagih Utang Rp4 Miliar, Pernah Pakai Perantara Urus Sertifikat
Komandan Regu Suku Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Sektor Tebet mengatakan, salah satu yang hidup dari putranya laki-laki berusia 8 tahun karena sang ibu melindungi dari runtuhnya tembok.
"Sepertinya ibunya melindungi anak laki-lakinya, karena anak itu ditemukan di bawah tubuh ibunya. Mungkin ibu reflek untuk melindunginya saat tembok roboh," kata Yoki.
Sementara bapak, ibu dan kakak perempuanya meninggal ditempat kejadian akibat kejadian tersebut.
"Kondisi anak korban yang selamat itu cukup stabil." lanjut Yoki.
Petugas Dakar hanya menemukan dari tubuh korban hanya luka terbuka di bagian wajah dan tangan serta beberapa memar dan lecet di kaki.
Sebelumnya, diketahui tembok yang roboh itu memiliki panjang 50 meter dengan ketinggian 3 meter. Tembok dari bata merah dan semen roboh tersebut mengarah ke jalan di belakang SPBU yang dekat dengan pemukiman warga.
Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah. Ketiga jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Tetapi, masih tergeletak di dekat salah satu stasiun pengisian bahan bakar demi menunggu kereta jenazah.