Konflik di Laut Merah Mengganas, Ladang Minyak Terancam dan Dunia Terancam Inflasi

Kamis 11-01-2024,09:04 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi "agresi dan pengepungan" Israel di Gaza.

Setidaknya, sekitar 50 kapal dagang terancam serangan Houthi yang dilancarkan di dua lokasi yaitu Barat Daya Mokha dan Hodeidah Yaman.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa Houthi telah melancarkan serangan kompleks dengan menggunakan drone buatan Iran.

Houthi juga menembakkan rudal jelajah anti kapal dan rudal balistik anti kapal dari wilayah Yaman.

Rudal-rudal tersebut berhasil ditembak jatuh oleh kombinasi pesawat tempur F/A-18 yang beroperasi dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower, tiga kapal perusak Amerika dan Kapal Angkatan Laut Inggris.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

 

Meluasnya Ancaman Perang Gaza

Jumlah kematian warga sipil di wilayah Gaza telah memicu kemarahan yang meluas di Timur Tengah.

Hal ini juga mendorong terjadinya serangan oleh kelompok bersenjata di seluruh wilayah yang menentang Israel. 

Pasukan AS di Irak dan Suriah telah berulang kali mendapatkan serangan pesawat tak berawak dan roket yang menurut Washington dilakukan oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran.

Pada pekan lalu, AS melakukan serangan di Baghdad yang menewaskan seorang komandan pro-Iran yang dikatakan terlibat dalam serangan terhadap pasukan Amerika. 

Tindakan tersebut telah membuat pemerintah Irak marah.

Dari front yang lain, ketegangan juga mulai memuncak antara Israel dengan milisi pro-Iran yang merupakan sekutu dari Hamas, Hizbullah. 

Saling serang antara Hizbullah dan Israel pun kerap terjadi, dengan Tel Aviv memutuskan evakuasi warga sipil di kota Kiryat Shmona yang dekat dengan Lebanon.

Kategori :