Gula konsumsi yang naik menjadi Rp17.530 per kilogram juga membebani konsumen, sementara jagung tingkat peternak yang mencapai Rp8.090 per kilogram mengakibatkan kenaikan biaya produksi.
Minyak goreng, bahan pokok dalam masakan sehari-hari, terus mempertahankan level tinggi dengan harga Rp17.700 per liter untuk kemasan sederhana dan Rp15.000 per liter untuk curah.
Kenaikan signifikan juga terjadi pada tepung terigu, baik curah (2,80%) maupun non curah (3,93%), menambah beban bagi produsen dan konsumen.
Harga ikan juga mengalami kenaikan yang mencolok. Ikan kembung melonjak 8,63% menjadi Rp41.270 per kilogram.
Sementara ikan tongkol dan ikan bandeng juga mengalami lonjakan masing-masing 8,86% dan 5,13% menjadi Rp36.480 per kilogram dan Rp36.300 per kilogram.
BACA JUGA:
- Pengumuman Seleksi PPPK Guru Depok, 61 Orang Lulus, Cek Jadwal dan Persyaratan Terbaru
- Ada WNI dalam Insiden Pesawat Japan Airlines Terbakar? Ini Penelusuran KBRI Tokyo
- Tabrakan Pesawat di Bandara Haneda Tokyo, Japan Airlines Terbakar Hebat
Dengan adanya kenaikan ini, keberlanjutan akses masyarakat terhadap pangan berkualitas menjadi semakin sulit.
Situasi ini menunjukkan tantangan ekonomi terutama dalam hal ketersediaan dan aksesibilitas pangan bagi masyarakat.
Kondisi ini dapat memberikan dampak pada kestabilan ekonomi rumah tangga, memperhatikan perubahan harga bahan pokok yang signifikan.
Para konsumen dan pelaku usaha di sektor pangan mungkin perlu memperhatikan perubahan ini dalam perencanaan keuangan mereka.