JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Sosok haji Her kini tengah Viral, menyusul pengakuan dari Da'i muda Nahdlatul Ulama (NU) Miftah Maulana Habiburahman atau akrab disapa Gus Miftah.
Gus Miftah menyebut, Sosok Haji Her pemilik uang yang sempat bagi-bagikan kepada jamaah saat dirinya menyelenggarakan sebuah pengajian di Pamekasan Madura Jawa Timur.
Aksi Viral Gus Miftah tersebut viral melalui sebuah video yang beredar luas di media sosial, dan kini tengah jadi sorotan warganet.
Gus Miftah mengaku aksi bagi-bagi duit tersebut adalah murni sedekah tak ada maksud atau embel-embel lainnya.
Uang sedekah itu kata dia tak ada kaitan dengan apapun, apalagi dengan masa politik sekarang yang segera menyelenggarakan Pemilihan Presiden. "itu murni sedekah ya, ''kata dia kepada awak media beberapa waktu lalu.
Sontak pengakuan, Gus Miftah menjadi buah bibir masyarakat, mereka akhirnya penasaran dan berusaha mencari siapa sosok yang sebenarnya dari seorang Haji Her.
usut punya usut diketahui Haji Her adalah seorang pengusaha yang sukses di Jawa Timur. Beliau merupakan Chief Executif Officer (CEO) dari PT. Bawang Mas Grup.
Haji Her lahir pada 25 November 1981 dan kini sudah berusia 45 tahun. Haji Her lah menurut pengakuan Gus Miftah yang memintanya untuk membagi-bagikan uang sedekah tersebut.
BACA JUGA:Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan Tampil Live di Tik Tok, Beberkan Program Gaet Pemilih Pemula
BACA JUGA:Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan Tampil Live di Tik Tok, Beberkan Program Gaet Pemilih Pemula
Selain sukses menjadi Pengusaha, Haji Her juga kini menjabat, Ketua Paguyuban Pelopor Petani, dan Pedagang Tembakau Se-Madura (P4TM). ia juga dikenal sebagai pengusaha yang dermawan.
Sebelum menghebohkan lewat aksi bagi-bagi duit Gus Miftah, yang berasal dari Haji Her, pengusaha muda ini juga pernah Viral, karena tercatat sebagai pembeli mobil milik Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur.
Ceritanya saat masih menjadi Presiden Gus Dur pernah diberi satu unit mobil oleg Presiden Korea bemerek Kia Enterprise V6 3600 cc dengan Plat B1q KIA.
Mobil itu sudah beberapa kali berpindah kepemilikan, semula Haji Her berminat membelinya kepada pemilik denga harga Rp 500 juta, tapi saat itu belum dikasih.
''Dan baru sekarang dia kasih, dengan harga Rp 350 juta, atau sekitar Rp 400 juta sama komisinya, mungkin si penjual sudah butuh uang," kata Haji Her yang memiliki nama lengkap H. Khairul Umam itu, sambil berkelakar saat ditemui awak media dalam sebuah kesempatan