Romli memilih, tidak mendukung sesuai dengan arah dukungan Partai karena menganggap Paslon yang didukung Partai PSI, Prabowo-Gibran masih menyisakan persoalan HAM di masa lalu.
Guntur Romli lantas beralih dan pindah ke Partai PDIP, bahkan ia menjadi Caleg DPR-RI dari PDIP untu wilayah pemilihan Jatim- III.
Berikutnya dan ini yang cukup menghebohkan lantaran mereka merupakan eks pendiri Partai demokrat.
Diketahui pilpres 2024 ini , Partai Demokrat dengan ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono mendukung Paslon nomor urut 2 Prabowo - Gibran.
Jumlahnya ada 7 orang, masing -masing, Ahmad Thoriq (Pendiri/anggota presidium), Mohamad Sukri (ex DPP/Ketua Presidium), Ramadhan Pohan (ex DPR RI/Pembina), Hencky Luntungan (Pendiri/Pembina), M. Hasyim Husein (ex DPP/Sekjen), Anton Rivai (Deklarator dan DPR-RI/Pembina), Yus Sudarso (Ex DPR RI DPP/Inisiator.
Ke-7 Pendiri Partai Demokrat sekaligus kader senior itu, justru memberikan dukungannya ke Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan- Muhaimin Iskandar yang di dukung Partai PKS, PKB dan Nasdem.
Dukung mendukung Paslon yang tidak searah dengan dukungan Partai juga terjadi di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai dengan ketua umumnya Zulkifli Hasan harus menemui kenyataan pahit saat tiga orang kader mereka memberikan dukungan ke paslon lain.
Ketiganya adalah Sahrian Hamid, Akmaldin Noor dan M. Yasin Kara, mereka justru membentuk Relawan Amanat Indonesia (ANIES) dan mendukung paslon nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Berikut Kader Partai yang membelot;
1. Jusuf Kalla Kader Golkar- Mendukung Paslon no.1 Anies-Cak Imin
2. Witjaksono Kader PPP- Mendukung Paslon no. 2 Prabowo-Gibran
3. Budiman Sudjatmiko kader PDI-P - Mendukung Paslon no. 2 Prabowo Gibran
4. Guntur Romli Kader PSI -Mendukung Paslon no. 3 Ganjar-Mahfud
5. Ahmad Thoriq (Pendiri/anggota presidium), eks Pendiri Demokrat-Mendukung Paslon no. 1 Anies-Cak Imin
6. Mohamad Sukri (ex DPP/Ketua Presidium), eks Pendiri Demokrat-Mendukung Paslon no. 1 Anies-Cak Imin