JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Perang antara Palestina dan Israel terus berlanjut dengan eskalasi yang merugikan kedua belah pihak.
Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya untuk memenangkan konflik tersebut, menyebut perang ini sebagai langkah penting untuk menghancurkan Hamas dan mengamankan Israel.
"Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza," ujar Netanyahu dilansir dari AFP, Senin, 25 Desember 2023.
Pernyataan Netanyahu mencerminkan ketegangan yang tinggi di kawasan tersebut, di mana korban jiwa terus bertambah.
Hingga saat ini, 154 tentara Israel telah tewas sejak serangan darat pada 27 Oktober, dan jumlah itu terus meningkat.
BACA JUGA:
- Joe Biden dan Netanyahu Bahas Perang Gaza yang Fokus pada Tujuan dan Tahapan Operasi Militer Israel
- Usai Menyerang Rumah Sakit, Zionis Israel Ubah Fasiltas Kesehatan Jadi Markas Militer
- Tentara Israel Temukan Terowongan Terbesar Hamas di Area Perbatasan Israel-Gaza
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak memiliki pilihan selain melanjutkan perang hingga mencapai semua tujuan mereka, termasuk mengembalikan sandera dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman.
"Perang ini menimbulkan konsekuensi yang sangat besar, tapi kami tidak punya pilihan selain terus berperang," kata Netanyahu.
"Kami melanjutkan dengan kekuatan penuh hingga akhir, hingga kemenangan, hingga kami mencapai semua tujuan kami: penghancuran Hamas, kembalinya sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Negara Israel," kata Israel.
Ia menggambarkan konflik ini sebagai perang panjang, menekankan bahwa mereka akan terus berjuang hingga Hamas dilenyapkan.
Dalam konteks kehilangan tentara, Netanyahu menyatakan komitmennya untuk melindungi nyawa prajurit Israel, sambil intensifkan serangan di Jalur Gaza.
BACA JUGA:
- Sekjen PBB : Israel Menghambat Distribusi Bantuan ke Gaza
- Bertolak ke Gaza, Houthi Akan Bantu Perang Lawan Israel
- 3 Negara Asean Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam Serukan Gencatan Senjata di Gaza
"Kami akan melakukan segalanya untuk menjaga nyawa prajurit kami. Namun, kami tidak akan berhenti sampai kami meraih kemenangan," terang Netanyahu.
Pada Sabtu, 23 Desember 2023, Israel kehilangan 10 tentara di Gaza dan pasukan Israel juga kini menghadapi konflik yang melibatkan tantangan dari militan Hizbullah di perbatasan utara dengan Lebanon, menambah kompleksitas situasi.
Perang ini memunculkan pertanyaan serius tentang dampak kemanusiaan dan stabilitas regional, sementara dunia internasional berupaya mencari solusi dan mengurangi eskalasi konflik yang berkepanjangan ini.