Jejak Perjalanan Dakwah KH Nuril Huda, Bersepeda dari Lamongan ke Yogya hingga Solo

Jumat 22-12-2023,10:06 WIB
Reporter : Puspa Sari Dewi
Editor : Lebrina Uneputty

"Kata Mbah Kaji (mbah Nyai Mushlihah, istri Mbah KH Abdul Mannan yang warungnya dulu di depan pondok): Ketika mau ngisi pengajian beliau sering tak punya sangu, akhirnya sering pinjam atau ngutang Mbah Kaji dan nanti kalau sudah ngdji dan dapat bisyarah baru nyaur," kata Kiai Minan seperti dikutip dari laman NU Online.

Sebagai Ketua PCNU Sragen, Kiai Nuril juga beberapa kali mewakili PBNU di acara-acara di PCNU Sragen. 

Kiai Minan mengenang momen humor Kiai Nuril saat membacakan doa, menciptakan suasana ringan di tengah pengajian. 

"Di antara yang sering beliau sampaikan ketika pengajian untuk menghibur warga NU, membaca: Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya .... Jangan keliru, karena jadi orang kaya, lalu bacanya: Inna sholaatii wa suzukii wa yamaha, hehe," kenangnya. 

Melalui perjalanan dakwahnya, Kiai Nuril Huda memperlihatkan ketekunan dan keseriusannya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam.

Kiai Nuril Huda, tokoh kelahiran Lamongan pada 17 Agustus 1939, menorehkan jejak konsistensi yang memukau dalam dunia dakwah. 

Aktif di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PBNU sebagai ketua hingga sekitar tahun 2010, kiprahnya melintasi tingkat nasional dan khususnya di Surakarta. 

BACA JUGA:

Meski memasuki usia senja, Nuril Huda tetap berkontribusi melalui pengajian dengan intensitas yang tetap mencengangkan.

Namun, pada Rabu, 20 Desember 2023, pukul 06.35 WIB, KH Nuril Huda berpulang ke Rahmatullah. 

Semoga segala yang diperjuangkan selama hidupnya menjadi amal baik dan pahala jariyah yang terus mengalir baginya. 

Doa agar beliau mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT mengiringi perpisahan ini. Lahul fatihah.

Kategori :